Pembayaran zakat mencerminkan salah satu aspek unik dari bank syariah. Yakni mampu memberikan nilai tambah bagi umat. Sehingga menegaskan bahwa kemajuan ekonomi tidak hanya didorong oleh faktor-faktor material, tapi juga aspek spiritual dan sosial.
Sbagai institusi keuangan syariah yang juga berstatus perusahaan terbuka, kata Heri, BSI memberikan value bagi negara berupa pembayaran pajak. Kemudian juga memberi value berupa zakat bagi masyarakat dan dividen bagi pemegang saham. Selain itu, untuk membawa dan memfasilitasi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, BSI juga menghadirkan instrumen zakat, shadaqah dan waqaf (ziswaf) dalam layanan perbankan.
Tecermin dari jumlah zakat yang dibayarkan perusahaan pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2021, zakat perusahaan yang disalurkan oleh BSI mencapai Rp 123,2 miliar. Setahun kemudian meningkat menjadi Rp 173,1 miliar dan sebanyak Rp 222,7 miliar pada 2023.
"Akselerasi digital menjadi kunci kami untuk terus bergerak mengikuti perubahan perilaku nasabah yang serba dinamis, cepat dan aman. Lewat digitalisasi dan pengembangan fitur ziswaf BSI Mobile, kami ingin mempermudah nasabah untuk beribadah dan berbagi kepada sesama di bulan Ramadhan," tandasnya. (jpc/c1/abd)
Artikel ini sudah tayang di jawapos.com dengan judul: OJK Genjot Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah selama Ramadhan