BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus menggelar pasar murah di kabupaten/kota.
Pasar murah tersebut menggandeng pabrik beras bersama Bulog dan PT Wahana Raharja.
Berlangsung dari H-7 sebelum bulan suci Ramadan 1445 H/2024 sampai H-3 Idul Fitri.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung Evie Fatmawaty mengatakan pasar murah ini dalam rangka menghadapi hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan pengendalian inflasi.
Evie Fatmawaty menurut, pasar murah ini menjual sembako yang telah disubsidi olah pemerintah dengan harga yang lebih murah.
BACA JUGA:Empat Kebakaran di Bandarlampung, Kepala Dinas Damkarmat Beber Penyebabnya
Seperti, minyak goreng Rp 10 ribu per liter, gula pasir Rp 10,5 ribu per kg, tepung terigu Rp 5,5 ribu per kg, telur ayam ras Rp 23 ribu per kg, dan cabe merah Rp 60 ribu per kg, serta beras SPHP dijual dengan harga Rp 53,5 ribu per kemasan 5 kg.
Disampaikan Evie Fatmawaty, pasar murah sudah di lakukan di Kabupaten Mesuji, Metro, Lapangan Pasar Lamban Kuning Bandar Lampung, serta Kabupaten Lampung Timur.
"Pasar Murah HBKN ini akan dilanjut di kabupaten sesuai permintaan dari dinas perdagangan kabupaten/kota bila tidak memiliki anggaran," ucapnya
"Provinsi akan bekerjasama dengan para produsen dan pabrikan untuk mengadakan pasar murah ataupun operasi pasar beras bersama Bulog dan PT Wahana Raharja," ujar Evie Fatmawaty, Rabu 13 Maret 2024.
BACA JUGA:Pelaku Sembunyikan Sabu Dalam Jok Mobil
Lanjut Evie Fatmawaty, kegiatan pasar murah ini dilakukan sebagai salah satu cara pemerintah menekan laju inflasi/kenaikan harga dan juga pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama bahan pokok terpenuhi selama bulan ramadhan.
Terpisah, masyarakat Lampung pun menyambut baik pasar murah yang digelar Pemprov Lampung.
Sebab, pasar murah tersebut membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang dijual dibawah harga di pasar.
Sutinah masyarakat yang belanja di pasar murah Way Halim mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Pada pasar murah tersebut dirinya membeli 10 kg beras medium dengan harga Rp 109 ribu.
Sutinah berharap agar pasar murah seperti ini dapat terus di lakukan kedepan. Ia merasa terbantu dengan pasar murah tersebut.
BACA JUGA:Data Real Count Bisa Dikonsumsi Publik, Asalkan. . .