BANDARLAMPUNG - Dinas Pariwisata (Dispar) Bandarlampung berencana menggandeng investor luar untuk mengembangkan destinasi wisata yang ada di Kota Tapis Berseri.
Plt. Kepala Dispar Bandarlampung Dedeh Ernawati mengatakan jika upaya menggandeng investor luar merupakan salah cara menarik wisatawan yang datang. “Sebenarnya kita punya beberapa destinasi. Tapi kan masyarakat yang datang masih bisa dibilang sedikit. Setelah saya pahami, ini kurang pengelolaannya. Karena itu akan mencari investor dalam maupun luar Bandarlampung untuk bekerja sama,” katanya.
Menurut Dedeh, untuk mengundang investor sendiri pihaknya kini masih memproses beberapa hal yang bisa menyakini investor untuk mengelola bersama tempat wisata di Bandarlampung yang jelas dokumen kepemilikan. “Ini hanya wisata punya Pemkot Bandarlampung ya. Kemarin, saya sudah sampaikan masalah lahan itu harus jelas bukti kepemilikannya. Mereka menanam invest (modal, Red) harus jelas dong. Memang per orangan harus sounding dulu dengan yang bersangkutan. Kita ini hanya jembatan mediasi antara pemilik lahan di investornya,” paparnya.
BACA JUGA:Pura-Pura Tanya Alamat, pria pengangguran rampas ponsel pelajar di Bandarlampung.
Lebih jauh, kata Dedeh, beberapa destinasi yang kini masih menunggu investor untuk datang yakni Air Terjun Batu Putu dan Taman Agropark Bandarlampung. “Kemarin saya dapat informasi Air Terjun Batu Putu sedang diproses suratnya. Siapa tahu kita dapet hibah bantuan dana dari Kementerian Parekraf atau lainnya. Itu menjadi PR kami bagaimana menarik investor. Begitu juga dengan Taman Agropark yang maket-nya kini sudah jadi. Tinggal menunggu hasil BI yang menjadi jembatan para investor itu datang,” terangnya.
Dedeh melanjutkan, pihaknya juga optimistis dengan beberapa upaya yang bakal digencarkan tahun ini seperti Sumur Putri, air terjun, dan lainnya bisa meningkatkan pariwisata jauh dibandingkan wilayah lainnya. “Kita berharap destinasi wisata Sumur Putri. Bagaimana pun tempat itu terdekat dengan kota. Jangan sampai Bandarlampung ini hanya jadi etalasenya. Karena kalau dari kurvanya, Bandarlampung nomor 2 di atas satu tingkat dengan Lampung Selatan. Tapi, di Bandarlampung kita kan punya wisata kuliner alam walaupun mungkin nggak semua daerah itu punya,” ungkapnya. (mel/c1/ful)