Banyak Sampah Menumpuk di Pinggri Jalan Bandar Lampung, WALHI Soroti Minimnya TPS

BUANG SEMBARANGAN: Potret sampah yang menumpuk di dekat rel kereta api. WALHI menyoroti minimnya TPS di Bandarlampung.-Foto Melida Rohlita/Radar Lampung-
BANDARLAMPUNG — Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Lampung, Irfan Trumusri, menyoroti persoalan mendasar yang kerap luput dalam isu sampah di Kota Bandar Lampung.
Menurutnya, masih maraknya masyarakat membuang sampah sembarangan tak bisa hanya dilihat dari sisi perilaku warga, melainkan juga akibat lemahnya infrastruktur dan komitmen Pemerintah Kota.
“Pertanyaannya coba dibalik, bagaimana kondisi ketersediaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di sekitar lokasi-lokasi yang jadi titik pembuangan liar itu?” ujar Irfan, Selasa, 29 Juli 2025.
Lebih lanjut, Irfan menilai wacana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) yang sempat digulirkan Pemkot belum tepat jika pengelolaan dasar seperti penyediaan TPS saja masih jauh dari memadai.
“Jangan bicara dulu soal PLTSA kalau kebutuhan dasar seperti TPS belum juga dipenuhi. Ini soal manajemen dan komitmen. Masyarakat juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya ketika fasilitasnya tidak tersedia,” katanya.
Dengan kritik ini, WALHI mendesak Pemkot Bandar Lampung segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan sampah, termasuk pendataan ulang dan penambahan titik-titik TPS yang mudah diakses masyarakat. Irfan menekankan bahwa solusi atas krisis sampah di perkotaan bukan hanya pada pengawasan, tetapi juga pada penyediaan infrastruktur yang memadai.
Tumpukan sampah yang berserakan di pinggir jalan, di antaranya di depan gang kawasan Sultan Agung, hingga jalanan Kemiling Bandar Lampung, menjadi pemandangan yang setiap hari harus dihadapi warga setempat, Senin (28/7).
Kondisi ini memicu keluhan masyarakat karena bukan hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mengganggu kenyamanan dan mengancam kesehatan masyarakat.
Seorang warga Sultan Agung, Restuani (48) mengaku risih setiap kali melintas di kawasan tersebut.
Dia menyayangkan kebiasaan sejumlah oknum yang sengaja membuang sampah sembarangan, meski lokasi itu jelas bukan tempat pembuangan sementara (TPS).
"Kalau saya lewat tiap hari begini kondisinya. Padahal itu jelas bukan tempat sampah apalagi TPS. Miris aja lihatnya, masih ada masyarakat yang abai begini," ujarnya.
Menurutnya, sampah yang menggunung bukan hanya menimbulkan bau menyengat, tetapi juga menjadi sarang lalat yang bisa menyebarkan penyakit ke rumah-rumah warga.
"Jujur aja, gimana kondisi kesehatan kita? Tiap hari lalat ngumpul ke rumah. Bisa dibayangkan apa yang hewan itu bawa kalau kena sama masakan," keluhnya.
Dia juga menyoroti sikap sebagian masyarakat yang kian manja karena menganggap sampah mereka akan tetap diangkut petugas kebersihan meski dibuang sembarangan.
"Terus lagi petugas yang lewat itu ngambil setiap hari karena lewat, ya udah itu pada manja semua buang sampah tidak pada tempatnya," tambahnya.
Namun di sisi lain, dia juga menyadari akar permasalahan terletak pada rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.(*)