Polisi Tetap Dalami Penemuan Mayat di Dekat SMAN 7 Bandar Lampung
Selasa 20 Feb 2024 - 19:32 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Agung Budiarto
BANDAR LAMPUNG – Identitas remaja yang ditemukan meninggal di aliran sungai dekat SMAN 7 Bandarlampung terjawab.
Remaja tersebut adalah Rio Saputra, warga Beringinjaya, Kemiling, Bandarlampung, yang telah putus sekolah dan dilaporkan hilang sejak Jumat, 16 Februari 2024.
Kapolsek Kemiling Iptu Agus Heriyanto membenarkan bahwa remaja yang ditemukan tewas di aliran sungai dekat SMAN 7 Bandarlampung adalah Rio Saputra. ’’ Korban bernama Rio Saputra (19), warga Beringinjaya, Kemiling," ucap Iptu Agus pada Senin ( 19 /2) .
Iptu Agus menjelaskan bahwa Rio Saputra bukan merupakan pelajar yang aktif, melainkan telah putus sekolah setelah menamatkan pendidikan dasar.
BACA JUGA:Guru Besar UI : Segera Tindaklanjuti Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
"Rio telah putus sekolah dan hanya menamatkan SD," jelas Iptu Agus.
Terkait motif kematiannya, Iptu Agus menyatakan kemungkinan besar Rio Saputra meninggal dunia karena tenggelam.
Meskipun demikian, untuk informasi lebih lanjut, Iptu Agus menyarankan untuk menghubungi Tim Inafis Satreskrim Polresta Bandar Lampung yang telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi korban.
Kompol Dennis Arya Putra, Kasatreskrim Polresta, menambahkan, berdasarkan hasil visum luar, korban diduga meninggal dunia sekitar empat hari sebelum ditemukan, dengan tanda-tanda proses pembusukan yang mulai terjadi.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Perkuat Program Sosial Bantuan
"Setelah memastikan identitasnya sebagai Rio, keluarga membawa jenazah pulang. Rio dimakamkan pada Selasa subuh, 20 Februari 2024, di TPU Sumberrejo Sejahtera, Jalan Raden Imba Kesuma, Kemiling," ungkap Kompol Dennis.
Dari keterangan yang diberikan oleh Muryanto, perwakilan keluarga korban, disampaikan bahwa Rio tidak pulang ke rumah sejak Jumat, 16 Februari 2024, dan keluarga baru melaporkan kehilangan pada Senin, 19 Februari 2024.
"Muryanto juga menjelaskan bahwa adiknya yang hilang memiliki ciri-ciri fisik tertentu. Seperti tulang agak menonjol di jidat dan hidung pesek, serta terdapat bekas cacat pada salah satu tangannya akibat jatuh dari sepeda. Selain itu, adiknya memiliki rambut ikal," tambah Kompol Dennis.
BACA JUGA:26 Pejabat Berebut Kursi 5 Kepala OPD di Tuba, Ini Hasil Rekam Jejaknya
Setelah menerima informasi tentang penemuan remaja tersebut di dekat aliran sungai SMAN 7 Bandar Lampung, keluarga korban segera menghubungi Polsek Kemiling dan mengikuti proses visum luar di Rumah Sakit Bhayangkara.
Setelah proses visum luar selesai, keluarga membawa pulang jenazah dan melakukan pemakaman di TPU terdekat pada Selasa subuh, 20 Februari 2024.
Sebagai informasi tambahan, mayat tanpa identitas tersebut ditemukan di aliran sungai di Jalan Teuku Umar Cik Ditiro, Beringin Raya, Kemiling, Bandar Lampung, dekat SMAN 7 Bandar Lampung pada Senin sore, 19 Februari 2024, dan dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung.
BACA JUGA:Prediksi Napoli vs Barcelona, Kamis 20 Februari: Ujian Pertama Calzona
Sebelumnya, Suwanto (67), warga Pekon Way Ngison, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Lampung ditemukan tidak bernyawa dikediamanya.
Kondisinya mengenaskan dengan tubuh sudah membengkak. Diperkirakan sudah meninggal beberapa waktu sebelum ditemukan.
Penemuan mayat Suwanto bermula ketika tetangga curiga lantaran kediaman lelaki tua itu gelap.
"Awalnya warga curiga. Sebab sudah larut malam,pintu rumah belum ditutup,” sebut Kapolsek Pagelaran Iptu Hasbulloh mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya.
Kecurigaan juga muncul karena Suwanto tidak menghidupkan lampu sejak dua hari terakhir.
Lantaran curiga, warga mengecek kediaman korban, sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis 2 Oktober 2023.
Warga terkejut. Lelaki tua itu ditemukan tertelungkup di depan kamar mandi.
BACA JUGA:Kehadiran Mbappe dan Era Baru Los Galaticos
"Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi badannya membengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap,” sebut dia.
Penemuan mayat Suwanto kemudian dilaporkan kepada aparat kepolisian.
Polsek Pagelarana bersama tim Inafis Polres Pringsewu serta tenaga medis puskesmas mendatangi lokasi kejadian.
Tim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi korban.
Berdasar hasil pemeriksaan, tidak ada tanda kekerasan atau bekas penganiayaan di tubuh korban.
Diduga Suwanto tewas karena sakit yang dideritanya. Hal tersebut juga dikuatkan oleh keterangan beberapa saksi.
BACA JUGA:Seleksi Timnas U-16, Nova Arianto Gunakan Gaya Kepelatihan STY
Di mana, sekitar tiga haru lalu, korban terlihat masih menyapu dan membeli sayuran.
Saat itu ia sempat mengeluh kakinya sakit lantaran tertusuk paku.
Selain itu, sakit asam urat menahun yang ia alami juga kambuh.
"Korban ini diketahui bekerja sebagai buruh di salah satu toko bangunan yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya,” ujarnya.
Sebelum ditemukan tewas, sekitar sepekan lalu, korban sempat meminta izin tidak bekerja karena sakit.
Sementara itu, keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut dan menolak dilakukan proses autopsi.
Jenazah korban kemudian langsung diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
"Kami mengucapkan turut berbelasungkawa dan semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya," sebut Iptu Hasbulloh. (gie/ c1/ abd)
Kategori :