BANDARLAMPUNG - Kini banyak ditemukan ritel modern melakukan pembatasan untuk pembelian beras. Meski begitu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengklaim bahwa hal tersebut dalam rangka pengendalian untuk menjaga ketersediaan beras. Pemprov juga memastikan stok beras di Provinsi Lampung saat ini dalam kondisi aman.
Hal itu disampaikan Sekprov Lampung Fahrizal Darminto. Lebih lanjut, ia mengatakan memang Mendagri telah mengingatkan untuk mewaspadai stok pangan pascamusim kemarau ke penghujan ini. Itu karena beberapa daerah yang terjadi banjir dan lainnya, termasuk di Lampung.
“Di Mesuji dan kita dapat info juga di Tulangbawang. Banyak genangan dan itu tidak menutup kemungkinan mengurangi produksi pangan beras kita,” ujar Fahrizal, Senin (12/2).
Pihaknya pun telah meminta Biro Perekonomian dan pihak terkait untuk melakukan koordinasi meng-update ketersediaan pangan Lampung. ’’Nanti bersama-sama Bulog sebagai lembaga yang bertugas menstabilkan pasokan dan harga pangan,” ucapnya.
BACA JUGA:Ribuan TPS Rawan lantaran Pemilih TMS
Untuk itu, Fahrizal meminta masyarakat tidak panic buying terkait beras karena stok beras di Lampung aman. ’’Jadi dibatasi ini barangnya ada. Bisa juga itu dikendalikan supaya tidak terjadi panic buying. Kalau terjadi panic buying ini akan merusak,” ungkapnya.
Dilanjutkan, sebetulnya kalau secara normal untuk kebutuhan masih mencukupi. Tetapi kalau ada panic buying atau penimbunan akan merusak stok. ’’Itu semua dalam kondisi pengendalian sebetulnya,” ujar dia.
Fahrizal meneruskan, pengendalian beras ini juga dalam rangka menghadapi Ramadan dan Lebaran. ’’Tidak karena pemilu. Ketersediaan beras di Lampung tidak perlu dikhawatirkan karena memang masih dalam kondisi yang terkendali,” ungkapnya.
Bahkan, menurut dia, subsidi beras 1.000 ton yang dialokasikan Pemprov Lampung pada akhir 2023 lalu masih tersisa 236.865 kg. Stok ini juga disiapkan untuk mengatasi kebutuhan beras di Lampung.
BACA JUGA:Distribusi Logistik Pemilu Gunakan Gerobak Sapi
Perum Bulog Kanwil Lampung hingga 12 Februari 2024 ini juga memiliki stok beras tersendiri yang juga disiapkan untuk menstabilkan harga dan pasokan pangan. Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung Bambang Prihatmoko menyebutkan jumlah stok beras di Bulog Lampung sebanyak 17.711 ton.
“Untuk beras SPHP hingga saat ini penyalurannya sudah 4.728 ton. Kami akan terus menyalurkan beras SPHP ini,” ucapnya.
Kemudian, bantuan pangan dari Bulog juga terus berjalan saat ini sudah 8.368 ton (33,62 persen dari 3 alokasi Januari hingga Maret). Untuk alokasi bulan Januari sudah 100% (8.296 ton). Sementara, alokasi Februari 0,43% atau sekitar 35 ton dan alokasi Maret baru 0,43% atau 35 ton.
“Kalau untuk beras premium, kita ada 20 ton. Kalau untuk pembatasan pembelian, kami belum atur,” terangnya.
Terpisah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Dinas Perdagangan menyebut ada sejumlah sebab terjadinya kenaikan harga beras di Kota Tapis Berseri khususnya. “Hasil pemantauan hari ini (kemarin) untuk beras medium memang mengalami kenaikan dari seribu hingga dua ribu rupiah dibandikan bulan kemarin,” kata Kadisdag Bandarlampung Wilson Faisol.