BANDARLAMPUNG - Pemkot Bandarlampung siap mendorong masyarakat, utamanya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal, melabelkan produknya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini diungkapkan Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana saat menghadiri Sanmorfe sekaligus Hari Jadi BPOM di Taman UMKM Bung Karno, Jl. Jenderal Sudirman, Minggu (4/2).
’’Sanmorfe (Sunday Morning Fun and Education) bertujuan menyebarkan informasi, komunikasi, serta memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang obat dan makanan. Ini supaya masyarakat bisa membedakan mana produk yang aman dan berbahaya,” kata Bunda Eva, sapaan akrab Eva Dwiana.
Selain untuk keamanan yang memang tugas dari bersama, Bunda Eva menyebut hal ini adalah untuk kepercayaan diri masyarakat dalam membeli suatu produk. “Iya dong (mempermudah, Red). Kita selalu kolaborasi. Harapannya BPOM dengan Pemkot Bandarlampung bisa terus bekerja sama dengan baik untuk daerah dan masyarakat,” ujarnya.
Soal obat, Bunda Eva terus menekankan dan mengedukasi masyarakat bahwa obat jenis generik tidak kalah bagusnya dengan obat mahal lainnya. “Utamanya obat generik itu baik dan bagus untuk masyarakat,” ungkapnya.
BACA JUGA:Ratusan Personel Polresta Bandar Lampung Dicek Kesehatan, Bagaimana Hasilnya?
Bunda Eva berharap BPOM terus melakukan capaian yang baik, utamanya untuk mengecek obat-obatan dan kosmetik yang ada di Bandarlampung. “Tidak kedaluarsa dan tidak menyalahi aturan! Harapannya Bandarlampung mendapatkan semua itu. Apalagi Bandarlampung ini sedang gencarnya penyuluhan pengobatan baik dan murah, seperti obat generik tadi,” katanya.
Dalam kegiatan ini, Bunda Eva bersama jajaran mengedukasi masyarakat dengan cara hidup sehat melalui minum jamu yang aman dari bahan-bahan kimia. (mel/c1/ful)