SUKADANA- Warga kabupaten Lampung Timur (Lamtim) yang viral di media sosial (medos) karena ucapannya dianggap menyinggung salah satu etnis atau suku, secara resmi meminta maaf, Rabu 10 Januari 2024.
Permintaan maaf itu disampaikan Meri (20) warga Kecamatan Batangharinuban di hadapan perwakilan lintas etnis/suku yang hadir di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik di Lamtim.
Melalui pernyataan yang disampaikan secara langsung dan tertulis bermaterai Rp10 ribu tersebut. Meri meminta maaf kepada seluruh etnis/suku yang ada di wilayah Lamtim, Lampung dan masyarakat di seluruh provinsi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itu atas kekhilafan pernyataan Meri yang disampaikan melalui aplikasi TikTok yang menyinggung etnis atau suku lain.
Meri juga mengaku menyadari tindakan, ucapannya yang diunggah melalui media sosial tersebut dapat mengganggu persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. “Saya berjanji tidak mengulangi perbuatan serupa,”ujar Meri.
BACA JUGA:Pemkab Lambar Diguyur Hibah BMN Senilai Rp21 M, Terbanyak untuk Penataan KRL
Permintaan maaf Meri tersebut mendapat persetujuan secara langsung dan tertulis oleh perwakilan etnis atau suku yang ada di Lamtim.
“Kami perwakilan suku/etnis yang ada di Lampung Timur menyetujui permintaan maaf yang disampaikan Meri,”ujar Ketut Suadinyane selaku tokoh masyarakat Bali mewakili suku lainnya yang hadir di Kantor Kesbangpol Lamtim.
Persetujuan permintaan maaf juga ditandatangani Ketua Majalis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Lamtim Sidik Ali. Kemudian, diketahui Ketua Forum Pembangunan Kebangsaan (FPK) Sopiyan Subing dan Kepala Badan Kesbangpol Lamtim Syahrul Syah serta perwakilan dari Polres setempat.
Selain menyetujui permintaan maaf Meri, perwakilan suku yang ada di Lamtim juga menghimbau kepada para pengguna media sosial agar tidak menggunggah kembali hal-hal yang menyangkut atau berbau suku, agama, ras dan antar golongan (sara) yang dapat menganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kami berharap, masyarakat dapat menggunakan media sosial secara bijak demi terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa,”imbuh Kepala Badan Kesbangpol Syahrul Syah diamini para perwakilan suku dan elemen masyarakat Lamtim.
Diketahui, viralnya unggahan Meri berawal dari ucapannya saat live TikTok pada akhir Desember 2023 lalu dianggap menyinggung suku/etnis lain. Video ucapannya semakin viral ketika diunggah akun lain dan mendapat tanggapan beragam dari para pengguna media sosial.(wid/nca)