Ratusan Pendaki Sempat Terjebak Ketika Gunung Semeru Meletus

Kamis 20 Nov 2025 - 10:45 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

JAKARTA – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan ekstrem hingga memaksa seluruh jalur pendakian ditutup untuk umum.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kini berstatus Level IV atau Awas setelah letusan besar disertai awan panas terjadi pada Rabu, 19 November 2025.

Letusan tercatat terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, dengan awan panas meluncur hingga 7 kilometer dari puncak.

Kolom abu membumbung setinggi 2.000 meter di atas kawah, atau berada pada elevasi sekitar 5.676 mdpl.

Rekaman seismogram menunjukkan amplitudo mencapai 40 mm dengan durasi lebih dari 16 menit.

“Awan panas masih terus terjadi. Jarak luncurnya sudah mencapai 7 kilometer dan erupsi masih berlangsung ketika laporan ini dibuat,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam laporan tertulis dari Lumajang.

Sofian menyampaikan bahwa kolom abu tampak pekat dengan warna kelabu, bergerak ke arah utara hingga barat laut.

Kondisi tersebut membuat jarak pandang di beberapa permukiman menurun tajam dan memicu kepanikan warga yang berada di kawasan lereng.

Di tengah erupsi tersebut, ratusan pendaki sempat terjebak di sekitar Ranu Kumbolo.

Dalam rekaman video yang beredar, terlihat aliran lahar panas mengalir deras di sejumlah alur, sementara area yang dilewati awan panas dipenuhi material batu dan debu vulkanik.

Sejumlah pohon tumbang, dan beberapa bangunan warga tampak rusak akibat paparan material erupsi.

Meski situasi sempat menegangkan, seluruh pendaki dan warga yang berada di kawasan jalur pendakian dilaporkan dalam kondisi selamat.

Total 178 orang yang berada di area Ranu Kumbolo dipastikan sehat dan dipersiapkan untuk dievakuasi turun pada Kamis, menyusul penutupan penuh seluruh jalur oleh petugas.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) langsung menutup semua akses pendakian, mulai dari Ranu Pane, Ranu Kumbolo, hingga jalur menuju Puncak Mahameru. Kebijakan ini sejalan dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menaikkan status Semeru secara bertahap dari Level II, Level III, hingga Level IV.

Peningkatan aktivitas Semeru sendiri mulai terekam sejak pukul 14.13 WIB. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, menjelaskan bahwa erupsi kali ini memicu Awan Panas Guguran (APG) yang meluncur ke arah wilayah permukiman di Kabupaten Lumajang.

Kategori :