JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11).
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut, tahun ini terdapat sepuluh tokoh yang akan menerima gelar pahlawan nasional, termasuk Soeharto.
’’Besok, Insya Allah akan diumumkan. Kurang lebih 10 nama. (Soeharto) Ya, masuk, masuk,” ujarnya seusai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo di Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (9/11).
Menurut Prasetyo, penetapan gelar tersebut telah melalui prosedur resmi sesuai ketentuan yang berlaku. Ia menegaskan, penganugerahan ini merupakan bentuk penghormatan negara kepada mereka yang telah berjuang dan berkorban bagi bangsa Indonesia.
’’Sebagaimana kami sampaikan sebelumnya, ini bagian dari upaya menghormati para pendahulu, terutama para pemimpin yang memiliki jasa luar biasa terhadap bangsa dan negara,” jelasnya.
Rapat terbatas di kediaman Prabowo tersebut juga dihadiri Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang menjabat sebagai ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK). Selain itu, Prabowo juga menerima masukan dari pimpinan DPR dan MPR sebelum penetapan resmi dilakukan.
Berdasarkan hasil survei terbaru Intelligence and National Security Studies (INSS) menunjukkan mayoritas publik menilai Presiden Ke-2 Soeharto layak dianugerahi gelar pahlawan nasional.
Sebanyak 84,25% responden menyatakan setuju Soeharto diberi gelar tersebut, sedangkan 8,17% menolak dan 7,58% lainnya ragu-ragu. Direktur Riset dan Pengembangan INSS Ahmad Rijal mengatakan, temuan ini menggambarkan adanya perubahan cara pandang publik terhadap sejarah bangsa.