JAKARTA - Pemerintah terus menyiapkan penyelenggaraan haji musim 2024. Di antaranya pembahasan besaran biaya haji yang harus ditanggung jamaah. Publik, khususnya calon jamaah haji (CJH), menunggu apakah tren kenaikan biaya haji berlanjut.
Persiapan penyelenggaraan haji 2024 itu disampaikan langsung Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief. ’’Mungkin bulan depan (pembahasan biaya haji) dengan DPR," katanya di sela Konferensi Haji Internasional BPKH di Jakarta pada Jumat (27/10).
Seperti diketahui tahapan pembahasan biaya haji diawali dengan laporan keuangan dari pemerintah ke Komisi VIII DPR. Proses ini sudah dilakukan Menag Yaqut Cholil Qoumas beberapa waktu lalu. Secara umum tidak ada masalah dalam pelaporan keuangan haji 2023 yang disampaikan pemerintah.
Hilman kemudian menjawab pertanyaan wartawan, apakah biaya haji 2024 bakal mengalami kenaikan. "Ya belum tahu," katanya.
Kemenag meminta masyarakat bersabar menunggu hasil resmi pembahasan biaya haji antara Kemenag dengan DPR.
Dia menjelaskan kuota haji 2024 Indonesia adalah 221 ribu jamaah. Kemudian mendapatkan tambahan kuota 20 ribu orang. Sehingga total kuota haji Indonesia tahun depan 241 ribu jemaah. Hilman mengatakan akan menyiapkan seluruh administrasinya. Sehingga nanti pengumuman pengisian kuota haji utama dan tambahan bisa dijalankan sekaligus.
Pada kesempatan yang sama Kepala BPKH Fadlul Imansyah juga merespon soal tambahan kuota sebanyak 20 ribu. Kuota tambahan itu terkait dengan pembiayaan haji, yang menjadi domain BPKH. "Pada prinsipnya secara keuangan bpkh siap untuk bisa membiayai penyelenggaraan ibadah haji tersebut," katanya.
Meskipun begitu, Fadlul mengatakan ada beberapa antisipasi yang mereka siapkan terkait biaya haji. Antisipasi ini sudah menjadi keputusan rapat bersama Komisi VIII DPR beberapa waktu lalu. Diantaranya dengan menaikkan setoran awal pendaftaran haji dan antisipasi lainnya.
"Misalnya seperti adanya cicilan (pelunasan biaya haji)," katanya. Cicilan itu sering disebut top up setoran haji. Setiap jamaah membayar uang muka atau setoran awal Rp25 juta. Nantinya di tengah masa menunggu, jemaah bisa menambah atau top up setoran awal itu. Sehingga beban saat pelunasan biaya haji tidak terlalu besar.
Tahun ini biaya riil haji 2023 sebesar Rp90 juta per jamaah. Tapi, jemaah hanya membayar rata-rata Bipih Rp49,8 juta. Pada saat pelunasan, jamaah tinggal membayar pelunasan sekitar Rp24,8 juta. Sebab, mereka sudah setor Rp25 juta saat pendaftaran. (jpc/c1/fik)