Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Panjang Tarjono mengatakan bahwa peringatan ini berkaitan erat dengan fenomena bulan purnama pada 12 Mei lalu yang berdampak pada naiknya permukaan laut secara signifikan. Akibatnya, sejumlah wilayah pesisir Lampung diprediksi mengalami banjir rob.
’’Kondisi ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat pesisir, seperti bongkar-muat pelabuhan, pemukiman pesisir, serta aktivitas nelayan dan perikanan darat,” jelas Tarjono, Selasa (13/5).
BMKG mencatat wilayah yang berisiko terdampak meliputi pesisir Bandarlampung, pesisir Tanggamus, pesisir Lampung Selatan, pesisir Pesawaran, pesisir timur Lampung, dan pesisir barat Lampung.
Tarjono meminta masyarakat, khususnya yang bermukim atau beraktivitas di wilayah pesisir, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi limpahan air laut dan cuaca ekstrem.
Tak hanya banjir rob, Lampung juga menghadapi ancaman cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Berdasarkan pengamatan BMKG, suhu udara di wilayah Lampung berkisar antara 24° hingga 35°C, dengan kelembapan mencapai 100%. Di wilayah Lampung bagian barat, suhu cenderung lebih rendah, yaitu antara 20° hingga 32°C. (mel/c1/abd)