Pemprov Lampung Doa Bersama

Minggu 31 Aug 2025 - 20:54 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Yuda Pranata

Sambut Aksi, DPRD Siap Buka Dialog

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar doa bersama masyarakat pada Minggu (31/8) di lobi kantor DPRD Lampung.

Doa bersama itu diikuti Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Ketua DPRD Lampung, Kapolda Lampung, Pangdam Radin Inten, pimpinan perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), tokoh adat, dan lainnya.

BACA JUGA:Disdikbud Nonaktifkan Kepala SMKN 1 Labuhanmaringgai

Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menekankan pentingnya menyatukan hati dan energi untuk membangun provinsi, terutama di tengah dinamika kebangsaan yang sedang terjadi.

’’Hari ini, kita di sini mewakili seluruh pihak, kelompok, dan komponen masyarakat untuk menyatukan hati melalui doa," ungkap Mirza, Minggu (31/8).

Ia mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan para korban yang terkena musibah, termasuk seorang pengemudi ojek online yang tewas, pada 28 Agustus 2025 lalu, ASN yang wafat, serta seluruh saudara sebangsa yang tertimpa musibah belakangan ini. "Semoga doa ini dapat membantu mereka di akhirat," tambahnya.

Menurut Mirza, doa bersama ini juga menjadi momentum untuk menyatukan hati yang mungkin masih terpecah. Ia yakin bahwa dengan bersatunya hati, pertolongan Tuhan akan datang.

"Belakangan ini kehidupan berbangsa kita diwarnai oleh dinamika yang cukup tinggi. Aspirasi masyarakat tumbuh semakin kuat, perbedaan pendapat semakin terbuka. Ini bagian dari iklim demokrasi yang kita junjung tinggi," jelasnya. 

Namun, Ia mengingatkan bahwa iklim demokrasi tersebut juga menuntut kedewasaan dalam menjaga suasana kondusif.

Mirza menambahkan bahwa acara ini juga bertujuan untuk mempererat persaudaraan, memperkokoh persatuan, dan menjaga perdamaian di Provinsi Lampung. 

Ia menyebut Lampung sebagai rumah dari berbagai macam keberagaman, di mana semua agama, suku, dan budaya hidup berdampingan tanpa perpecahan.

"Inilah wajah sejati Indonesia dan inilah Lampung, tanah yang senantiasa mempersatukan keberagaman," tegasnya.

Terkait dinamika kebangsaan, Ia mengakui hal tersebut menimbulkan kegelisahan, namun di baliknya ada pelajaran berharga. 

"Bangsa ini masih hidup dan masih bergerak, serta rakyatnya masih peduli pada arah perjalanan Indonesia," katanya. 

Tags :
Kategori :

Terkait