JAKARTA– Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mendukung penerapan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi digital bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyampaikan, adopsi teknologi, termasuk AI, merupakan strategi penting dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) yang tangguh, inovatif, dan mampu beradaptasi.
"AI bukan semata tentang teknologi, melainkan tentang bagaimana kita menghadirkan alat baru bagi pelaku ekraf untuk meningkatkan kreativitas, efisiensi, dan daya saing produk mereka," ujar Menekraf Riefky dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (23/8).
"Dengan penguasaan digital, UMKM diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas tanpa kehilangan identitas karya Indonesia," tambahnya.
Menambahkan, Direktur Teknologi Digital Baru Kemenekraf, Dandy Yudha Feryawan, menjelaskan bahwa AI dapat menjadi alat bantu yang bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas talenta di sektor ekonomi kreatif. Namun, ia menekankan bahwa kreativitas dan orisinalitas tetap merupakan fondasi utama.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang AI, Kemenekraf mengadakan pelatihan KreasiAI bagi pelaku UMKM di Kota Depok, Jawa Barat.
"Kami berharap melalui KreasiAI, pegiat ekonomi kreatif Kota Depok semakin siap dan berdaya saing dalam mengadopsi teknologi AI, sehingga ekraf dapat terus menjadi the new engine of growth (mesin baru pertumbuhan) bagi Indonesia," ujar Dandy.
Pelatihan ini diikuti oleh para pelaku ekraf dari subsektor kuliner, kriya, dan fesyen, dengan rangkaian kegiatan berupa pelatihan praktis, pendampingan, serta demo teknologi yang diberikan oleh startup AI lokal. Tujuan utama program ini adalah untuk memperkuat daya saing dan kemampuan adaptasi pelaku ekraf di tengah era digital yang terus berkembang.