Dindin menegaskan, keberhasilan Indonesia meningkatkan nilai tambah mineral hingga 10 kali lipat dibanding menjual bahan mentah, menjadi daya tarik utama. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pun berkomitmen terus mempromosikan pencapaian Indonesia dalam forum global sebagai model pembangunan industri berkelanjutan yang layak ditiru. ’’IBS 2025 ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin hilirisasi mineral global,” ungkap Dindin. (beritasatu.com/c1)
Kategori :