Gaji Pekerja di Indonesia Rata-Rata Naik 6,5 Persen Tahun Depan

Rabu 20 Dec 2023 - 17:27 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Agung Budiarto

JAKARTA - Para pekerja bisa merasa optimistis menyambut tahun baru. Survei Mercer memproyeksi kenaikan gaji pada 2024 lebih tinggi ketimbang tahun ini.

Sektor otomotif, life sciences, dan industri kimia di Indonesia memimpin pasar tren kenaikan gaji. Survei total remunerasi gaji para karyawan di Indonesia diperkirakan naik rata-rata 6,5 persen tahun depan.

Angka tersebut menunjukkan tren kenaikan yang konsisten sejak dua tahun terakhir. Dari kenaikan 6,3 persen pada 2023 dan 6 persen pada 2022.

"Survei ini melibatkan 570 organisasi dari tujuh industri di Indonesia yang dilakukan antara April dan Juni 2023," kata Mercer Indonesia Market Leader Astrid Suryapranata, Senin (18/12).

BACA JUGA:Ercik Thohir Umumkan Rencana Merger Bank Muamalat dan BTN Syariah

Proyeksi tren kenaikan gaji di Indonesia itu berada di atas rata-rata Asia yakni sebesar 5,2 persen. 

India dan Vietnam memimpin dengan proyeksi kenaikan gaji rata-rata tertinggi yaitu 9,3 persen dan 7 persen.

Sebaliknya, Jepang, Taiwan, dan Hongkong memiliki proyeksi kenaikan gaji yang terendah di kawasan ini. Masing-masing sebesar 2,6 persen; 3,8 persen; dan 3,9 persen.

Ada pula negara maju seperti Korea Selatan dan Tiongkok mencatatkan tren kenaikan gaji 4,4 persen dan 5,2 persen di 2024. 

BACA JUGA:PLN Lampung Siapkan 8 Lokasi Strategis SPKLU Pada Momen Nataru 2024

Sedangkan di kawasan Asia Tenggara, kenaikan gaji di Filipina sebesar 5,7 persen, Thailand mencapai 4,7 persen, dan Singapura 4,2 persen.

Menurut dia, tren kenaikan gaji yang konsisten di Indonesia hingga lebih tinggi dibandingkan negara maju salah satunya disebabkan oleh kenaikan upah minimum. 

Mengingat, pemerintah telah menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2024 rata-rata sebesar 3,6 persen.

Selain itu, kenaikan biaya hidup yang berkelanjutan dan persaingan ketat untuk mendapatkan karyawan juga menyumbang kenaikan gaji. Dengan demikian, indikator tersebut menandakan optimisme bisnis ditengah ketidakpastian sosial-ekonomi.

BACA JUGA:Wajib Tahu, Beli Tiket Penyeberangan Bakauheni Tak Bisa On The Spot Meski Melalui Online

Kategori :