SEOUL— Pelatih asal Korea Selatan (Korsel) Shin Tae-yong, menyatakan belum menerima tawaran resmi dari Asosiasi Sepak Bola Tiongkok (CFA), namun dia siap mempertimbangkannya bila diundang.
“Saya belum menerima tawaran apa pun, tetapi jika mereka mengundang saya, saya akan menerimanya. Melatih tim Tiongkok adalah tantangan yang menarik,” kata Shin Tae-yong kepada Korea News1 pada Selasa (17/6).
Setelah CFA memecat pelatih Branko Ivankovic tanpa kompensasi akibat kegagalan Tiongkok melaju di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, nama Shin Tae-yong mencuat di media sosial Tiongkok sebagai kandidat yang potensial.
Dalam klasemen akhir grup C, Tiongkok finis di posisi kelima, hanya di atas Bahrain, sementara Jepang dan Australia lolos langsung, serta Arab Saudi dan Indonesia melaju ke babak keempat.
Shin Tae-yong, yang populer di Korea dan baru saja meninggalkan Timnas Indonesia, menegaskan ia memahami sepak bola Tiongkok lebih dari yang disangka banyak orang.
STY sapaan akrabnya juga menyatakan memiliki pandangan strategis terhadap penyebab kegagalan sepak bola Tiongkok selama ini.
"Tiongkok telah gagal meski berkali-kali merekrut pelatih asing ternama. Saya rasa saya tahu penyebabnya. Kita harus memahami budaya dan karakteristik orang Tiongkok, bukan hanya menerapkan taktik bagus. Itu tidak cukup," ujarnya.
Hingga kini, Tiongkok belum pernah dilatih oleh pelatih asal Korea. Walau pada 2018 sempat beredar kabar akan bergabungnya sejumlah pelatih Korea seperti Choi Jin-cheul dan Lee Woon-jae (kini pelatih kiper Vietnam), rencana tersebut urung terlaksana.
Shin Tae-yong, kelahiran 1970, mencatatkan prestasi saat membawa Seongnam FC menjuarai Liga Champions AFC 2010 dan Piala FA Korea 2011.
Ia juga pernah membawa Timnas Korsel menembus perempat final Olimpiade Rio 2016, lolos dari fase grup Piala Dunia U-20 2017, dan mengalahkan Jerman 2-0 di Piala Dunia 2018.
Sejak akhir 2019, STY kemudian menangani Timnas Indonesia dan meraih pencapaian bersejarah, lolos dari penyisihan grup Piala Asia 2023, mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024, dan membawa Timnas Indonesia ke Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, setelah tersingkir di fase grup Piala ASEAN 2024 bersama timnas U-20, ia kemudian dipecat oleh PSSI. Diduga, ketidakharmonisan dengan pemain naturalisasi asal Belanda menjadi salah satu alasan.
Sebelum pergi, STY mengantar Indonesia meraih kemenangan bersejarah 2-0 atas Arab Saudi pada November 2024.
Pada 7 April, ia mengumumkan rencana mengambil cuti satu tahun untuk memperdalam ilmunya. Dua hari kemudian, Federasi Sepak Bola Korea (KFA) mengangkatnya sebagai Wakil Presiden bidang kerja sama luar negeri, bersama Park Hang-seo dan tiga lainnya.(*)