“Kami di PDPI percaya bahwa pendekatan berhenti merokok tidak bisa hanya bersifat edukatif, tetapi harus dibarengi intervensi klinis yang tepat seperti penggunaan NRT. Jika dikombinasikan dengan konseling serta komunikasi yang empatik dan berorientasi pada perubahan perilaku, tingkat kesuksesan berhenti merokok bisa meningkat hingga lima kali lipat," ungkap Prof. Agus.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan pendekatan yang lebih komprehensif, diharapkan angka perokok aktif di Indonesia bisa ditekan secara signifikan demi kesehatan masyarakat dan masa depan generasi muda. (jpc)
Kategori :