MESUJI - Petani singkong di Kabupaten Mesuji mengalami kesulitan mendapat bibit singkong. Hal itu terjadi saat memasuki musim tanam di akhir 2023.
Diketahui, para petani singkong di Mesuji biasa mendapatkan bibit dari hasil panen sebelumnya.
Untuk masa tanam saat ini, sejumlah petani singkong di Mesuji cukup kesulitan mendapatkannya.
Yusuf A.S., salah satu petani singkong di Desa Talangbatu, Kecamatan Mesuji Timur, menjelaskan sangat sulit saat ini mendapatkan bibit singkong. Ini dikarenakan sebelumnya di Lampung mengalami musim kemarau yang cukup panjang.
BACA JUGA:Tak Bisa Menahan Nafsu, Bocah 7 Tahun Jadi Korban Pelampiasan
“Iya ini dampak dari musim kemarau panjang kemarin, jadi banyak petani yang setelah panen singkong terus menunda tanam,” ujarnya.
Yusuf menyebut ditundanya masa tanam itu bukan tanpa sebab, karena musim kemarau sangat tidak mungkin memaksakan untuk menanam singkong kembali.
Jika pun dipaksakan akan berdampak pada hasil yang kurang baik. “Jadi saat menanam singkong itu bagusnya saat musim penghujan, paling tidak ada hujan,” ucapnya.
“Tetapi kan tau sendiri kemarin itu kemarau kering tanpa turun hujan, kalau dipaksa jelas tidak bagus buat pertumbuhan akar singkong,” sambungnya.
BACA JUGA:Tak Bisa Menahan Nafsu, Bocah 7 Tahun Jadi Korban Pelampiasan
Akibat penundaan yang cukup lama itu, membuat sisa batang singkong yang seharusnya bisa digunakan untuk bibit singkong jadi terbuang sia-sia.
“Karena dibiarkan sangat lama jadi kering sudah ngga bisa dipakai lagi,” imbuhnya.
Ditambahkannya agar dapat melakukan penanaman di musim penghujan ini.
Maka para petani harus rela merogoh kocek lebih dalam karena tidak ada pilihan lain untuk membeli bibit singkong. “Ya jadi harus beli bibit singkong yang sebelumnya gratis didapat,” kata dia.
Adapun harga yang ditawarkan untuk mendapatkan bibit singkong, per ikat batang singkong utuh dibanderol Rp 18 ribu.