Ketiga wilayah ini memiliki potensi EBT yang cukup besar dan memerlukan sistem jaringan yang terintegrasi untuk menyalurkan seluruh pasokan listrik ke seluruh masyarakat.
BACA JUGA:Ingin Camping Murah Tapi Kualitas Mewah? Taman Langit Pangalengan Bandung Jawabannya
Kedua, PT PLN (Persero) sepakat untuk bekerja sama dengan Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP) dalam pengembangan proyek-proyek yang berpotensi mengurangi emisi CO2 di sektor ketenagalistrikan secara signifikan.
PLN akan bekerja sama dengan GEAPP untuk mempercepat realisasi transisi energi yang berkeadilan dan tujuan net-zero, infrastruktur kendaraan listrik, dan bahkan pengembangan EBT di Indonesia.
Ketiga, PT PLN (Persero) akan bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dan KfW untuk mengembangkan proyek yang dikelola PT SMI untuk proyek PLTA pompa terkait percepatan transisi energi Indonesia.Saya telah menyetujui penggunaan fasilitas tersebut (PDF).
Selanjutnya, KfW melakukan kerja sama dengan PT SMI dalam bentuk studi kelayakan dan pelingkupan lingkungan dan sosial pada tahap persiapan Proyek PLTA Glyndur Pumped Storage 4 x 250MW dan Proyek PLTA Sumatra Pumped Storage 2 x 250MW.
BACA JUGA:TikTok Bakal Pegang 150 Juta Data Toko Pedia, HIPPI: Ancaman Keamanan Nasional
Keempat, PT PLN (Persero) akan bekerja sama dengan Cirebon Electric Power (CEP), Asian Development Bank (ADB) dan Investment Indonesia (INA) untuk menyelesaikan decommissioning PLTU Cirebon pada bulan Desember 2035.
“Kami bekerja sama dengan Hingga 30 juta ton emisi CO2 dapat dihindari untuk mempercepat upaya ini,” Ungkap Darmawan.
Kelima, PT PLN (Persero) bersama perusahaan energi Uni Emirat Arab (UEA) Masdar sepakat memperkuat kerja sama pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Setelah suksesnya pembangunan PLTS Terapung Sirata, kedua perusahaan sepakat untuk melakukan kajian guna meningkatkan kapasitas PLTS Terapung Sirata dan mengembangkan bisnis energi untuk pasar internasional.
Yang ke - enam, PT PLN (Persero) bekerjasama dengan Pupuku Indonesia akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga hidrogen hijau (GHP) untuk membangun pembangkit listrik tenaga hidrogen hijau (GHP) yang terdiri dari tenaga listrik dari PLTS dan PLN yang didukung jaringan terbarukan.
Studi tentang pengembangan ekosistem amonia hijau.
Layanan Sertifikat Energi (REC) disediakan. Hidrogen hijau yang dihasilkan akan diubah menjadi amonia hijau di pabrik amonia Bupukukujang.
BACA JUGA:Ini Enam Strategi Kemenag Tingkatkan Kualitas PTKN
Ketujuh, PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Pupuku Indonesia dan perusahaan Arab Saudi ACWA Power mengembangkan industri terintegrasi green hydrogen dan green amonia di Gresik. Sebagai bagian dari kemitraan ini, Pembangkit Hidrogen Hijau (GHP) akan ditenagai oleh energi baru terbarukan (EBT).