Kedua, kata Prof. Erry, perlu penguatan sistem pelatihan dan rekrutmen guru berbasis merit. "Sertifikasi harus diikuti dengan program mentoring, pelatihan berkelanjutan, dan evaluasi kinerja nyata di kelas," jelasnya.
Ketiga, kata Prof. Erry, kurikulum harus stabil dan adaptif terhadap tantangan global, namun tetap berakar pada nilai lokal serta karakter bangsa. ’’Keempat, pemerintah perlu menciptakan mekanisme insentif bagi daerah tertinggal dan guru yang bersedia mengabdi di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Kelima, penting untuk melibatkan keluarga dan komunitas dalam proses pendidikan. Program penguatan parenting, literasi keluarga, dan kerja sama sekolah dengan tokoh masyarakat harus diperluas. Keenam, alokasi anggaran harus dikawal dengan transparansi dan akuntabilitas. Setiap rupiah harus berdampak pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar,’’ paparnya. (*)