BANDARLAMPUNG – Upaya penanggulangan banjir di wilayah Panjang Utara, Bandarlampung, dikebut.
Wali Kota Eva Dwiana menyampaikan Pemkot Bandarlampung tengah fokus mempercepat pemasangan box culvert sebagai salah satu solusi utama untuk mengurangi risiko banjir di kawasan tersebut.
’’Pemasangan box culvert ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengurangi risiko banjir di Panjang Utara. Dengan langkah ini, kami berharap bisa meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat," ujar Bunda Eva –sapaan akrabnya, Senin (28/4).
BACA JUGA:Beredar Foto Antonius Bertemu Aries Sandi
Dilanjutkannya, box culvert dipasang untuk memperbesar saluran air sehingga dapat menampung debit lebih besar saat hujan deras. Eva menyatakan selain pemasangan box culvert, pemkot juga melakukan normalisasi saluran air dan peningkatan sistem drainase di sejumlah titik rawan.
’’Kami terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur drainase di Panjang Utara agar banjir tidak lagi menjadi ancaman rutin bagi masyarakat," tegasnya.
Namun, menurut Eva, penyebab banjir di Panjang Utara bukan hanya persoalan drainase buruk. Ia mengungkapkan sejumlah perusahaan besar yang beroperasi di wilayah tersebut juga diduga berkontribusi memperparah kondisi.
’’Kalau seperti Pelindo, PGN, dan Semen Baturaja, itu bukan kapasitas kami untuk menindak. Kami serahkan ke Pemerintah Provinsi Lampung agar bisa memberikan solusi terbaik," ungkap Eva.
Ia berharap Pemprov Lampung lebih serius dalam menangani persoalan perusahaan-perusahaan besar yang berdampak terhadap lingkungan, terutama terkait sistem pengelolaan air dan aliran drainase di kawasan industri tersebut.
’’Kami berharap pemprov bisa memberikan perhatian lebih dan solusi nyata untuk mengatasi masalah ini. Karena kalau hanya pemkot yang bekerja, tanpa dukungan dari pihak yang lebih berwenang, tentu hasilnya tak maksimal," tuturnya.
Dalam upaya jangka pendek, Eva menyatakan pemkot melanjutkan program pencegahan banjir. Selain pemasangan box culvert, Satgas Grebek Sungai tetap berjalan aktif melakukan pembersihan dan perapian sungai-sungai yang ada.
’’Kita bersihkan dan rapikan pemukiman yang berada di atas sungai atau drainase. Kita tata lagi supaya aliran air tidak terganggu," jelas Eva.
Ia juga menyinggung peran Balai Sungai Way Mesuji Sekampung yang diharapkan lebih proaktif dalam mengelola aliran sungai di wilayah Bandarlampung.
’’Balai Sungai harus lebih aktif. Harus ada pemantauan rutin. Jangan sampai sungai meluap baru turun tangan. Kami dari pemkot selalu proaktif, jadi kami minta dukungan penuh," tandasnya. (mel/c1/yud)