BANDARLAMPUNG – Sebanyak 23 SMK di Lampung yang mengajukan diri menjadi SMK berstatus badan layanan umum daerah (BLUD) sudah melengkapi dokumen.
’’SMK yang mengajukan diri menjadi SMK berstatus BLUD sebanyak 23. Ke-23 SMK ini telah memiliki teaching factory (Tefa). Juga telah melengkapi dokumen sebagai syarat," kata Koordinator SMK BLUD Se-Lampung Hadi Suwarno.
Dokumen yang disiapkan untuk menjadi SMK berstatus BLUD, kata Hadi, di antaranya pola tata kelola, rencana strategis, dan standar pelayanan minimal. ’’Kemudian surat pernyataan meningkatkan kinerja, surat pernyataan bersedia diaudit, surat permohonan pengajuan menjadi SMK BLUD, dan struktur personalia tim pengelola BLUD SMK. Saat ini surat pengantar dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung dalam proses pengajuan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lampung sebagai pembina BLUD di Sai Bumi Ruwa Jurai," katanya.
BPKAD, kata Hadi, akan mengusulkan SMK BLUD kepada gubernur. ’’Selanjutnya gubernur membentuk tim penilai/asesmen yang terdiri atas sekretaris provinsi (ketua), BPKAD (anggota), Bappeda (anggota), Inspektorat (anggota), dinas teknis (anggota), dan tenaga ahli/peguruan tinggi (anggota). Jika persyaratan administrasi cukup akan ditetapkan tanggal dimulainya tahapan asesmen BLUD SMK," paparnya.
Setelah dilakukan penilaian dari tim asesmen BLUD SMK, sambung Hadi, barulah calon SMK BLUD akan dirumuskan dan rekomendasi dari tim penilai yang difasilitasi oleh BPKAD. ’’Juga berkoordinasi dengan Ditjen Bina Keuda Kemendagri untuk dinyatakan ditolak atau diterima sebagai SMK BLUD. Terakhir, penerbitan SK gubernur. Ini jika skor SMK BLUD mencapai batas lulus yang telah ditetapkan sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.
Pembentukan BLUD SMK, kata Hadi, bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama peserta didik. ’’Dapat memajukan mutu layanan dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas serta penerapan praktik bisnis/Tefa yang sehat di lingkungan SMK,’’ ungkapnya. (*)