Sering Minum Soda? Risiko Kanker Mulut Bisa Naik 5 Kali Lipat

Senin 17 Mar 2025 - 11:30 WIB
Reporter : Mitra
Editor : Taufik Wijaya

RADAR LAMPUNG – Konsumsi minuman manis setiap hari bisa meningkatkan risiko kanker mulut hingga lima kali lipat. Temuan ini berasal dari studi terbaru di Amerika Serikat yang menganalisis lebih dari 160.000 perempuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang rutin minum minuman manis, seperti soda, memiliki peluang jauh lebih besar terkena kanker mulut dibandingkan yang jarang mengonsumsinya. Risiko ini tetap tinggi bahkan pada individu yang tidak merokok atau mengonsumsi alkohol, dua faktor utama yang sebelumnya dikaitkan dengan kanker mulut.

Menurut Daily Mail, para ilmuwan menduga bahwa kandungan gula tinggi dalam soda, terutama sirup jagung tinggi fruktosa, dapat mengganggu keseimbangan bakteri di mulut, menyebabkan peradangan kronis, dan memicu perubahan sel yang berpotensi menjadi kanker.

 

Lonjakan Kasus Kanker Mulut

Dalam penelitian yang berlangsung selama 30 tahun, tercatat 124 kasus kanker mulut, dengan mayoritas terjadi pada individu yang rutin mengonsumsi minuman manis. Kasus ini juga meningkat di kalangan non-perokok, yang sebelumnya dianggap memiliki risiko lebih rendah.

Di Inggris, angka kasus kanker mulut terus meningkat, dengan sekitar 12.500 kasus baru setiap tahunnya. Laporan dari Oral Health Foundation mencatat bahwa angka kematian akibat kanker mulut pada 2023 mencapai 3.637 orang, naik 61 persen dibandingkan satu dekade sebelumnya.

 

Batasi Konsumsi Gula

Mengurangi asupan gula dapat menjadi langkah sederhana untuk menekan risiko kanker mulut. Layanan Kesehatan Inggris (NHS) merekomendasikan konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 30 gram per hari. Sebagai perbandingan, satu kaleng soda ukuran 330 ml bisa mengandung lebih dari 35 gram gula, melebihi batas harian yang disarankan.

Selain kanker mulut, konsumsi gula berlebihan juga berisiko menyebabkan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Dengan temuan ini, para ahli mendorong kebijakan yang lebih ketat untuk mengurangi konsumsi gula dalam pola makan modern guna menekan risiko berbagai penyakit serius di masa depan. (*)

Kategori :