PTPN IV PalmCo Perluas Program Pengentasan Stunting, 1.344 Anak Terima Bantuan

Jumat 28 Feb 2025 - 09:48 WIB
Reporter : Mitra
Editor : Taufik Wijaya

LANGKAT, RADAR LAMPUNG – PTPN IV PalmCo, Sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), kembali melanjutkan Program Pengentasan Stunting secara serentak di tujuh regional. Sebanyak 1.344 anak di enam provinsi menerima bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, dalam acara di PTPN IV Regional II Distrik Rayon Utara Kebun Sawit Seberang, Rabu (26/2), mengungkapkan bahwa jumlah penerima bantuan tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.

“Tahun lalu kami menjadi Bapak Asuh bagi lebih dari 1.100 anak stunting. Tahun ini, kami kembali meluncurkan PMT Pemulihan di Kabupaten Langkat serta serentak di beberapa provinsi dengan total penerima 1.344 anak,” ujar Jatmiko.

Di Langkat, program ini melibatkan Pemerintah Kabupaten Langkat, Kodam I/Bukit Barisan, dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), serta dihadiri lebih dari 500 ibu dan anak. Jatmiko menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan generasi yang sehat dan unggul.

“Setiap industri memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena itu, dunia usaha harus berperan aktif dalam pengentasan stunting. PalmCo sebagai BUMN sangat serius dalam hal ini,” tambahnya.

Jatmiko juga menyampaikan bahwa di lingkungan PalmCo sendiri, angka stunting berhasil ditekan hingga nol persen. Dari 21.775 anak, hanya 132 anak (0,6 persen) yang memerlukan intervensi.

“Kami ingin keberhasilan ini diperluas. Kemitraan strategis sangat diperlukan untuk mengakselerasi pencegahan dan penanggulangan stunting guna mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen Rio Firdianto, mengapresiasi program ini dan berkomitmen membantu distribusi PMT Pemulihan selama tiga bulan ke depan.

“Kami mendukung penuh program ini karena tidak ada bangsa yang kuat tanpa generasi yang sehat dan cerdas,” ujar Rio.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada balita yang dapat berdampak jangka panjang. Selain faktor ekonomi, rendahnya edukasi juga berkontribusi pada permasalahan ini. Wakil Rektor III UINSU, Prof. Katimin, menegaskan komitmen akademisi dalam memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat.

“Semakin meningkat pemahaman masyarakat, semakin besar harapan kita dalam menurunkan angka stunting dan gizi buruk,” kata Prof. Katimin.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Langkat, Sukhyar Muliamin, mengungkapkan bahwa angka stunting di Langkat terus menurun dari 31,5% (2021) menjadi 16,9% (2023). Ia berterima kasih kepada PTPN IV PalmCo atas kontribusinya dalam penanganan stunting.

Program PMT Pemulihan ini juga dijalankan di beberapa daerah lain, seperti Serdang Bedagai (Sumut), Siak (Riau), Tanjung Jabung Barat (Jambi), Paser (Kalimantan Timur), Bireuen Bayeun dan Aceh Timur (Aceh), serta Lampung Tengah.

 

Region Head PTPN IV Regional VII, Denny Ramadhan, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan prioritas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN. PMT Pemulihan mengacu pada standar gizi Kementerian Kesehatan, mencakup protein dan energi dari telur, susu formula, biskuit bayi, dan kacang hijau.

Kategori :