Kemendiktisaintek Pangkas Anggaran Rp14,3 T

Kamis 13 Feb 2025 - 21:37 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

Tak hanya itu. Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK) pagu awalnya Rp213,73 miliar juga terefisiensi 10 persen. Namun, tengah diupayakan untuk ke pagu semula.

 

"Kemudian Beasiswa KNB (kerja sama negara berkembang), pagu awalnya Rp85,348 miliar dipotong oleh Dirjen Anggaran 25 persen. Kami kembalikan pada pagu semula Rp85,348 miliar karena kategorinya tidak kena efisiensi," ucap Satryo.

 

"Beasiswa dosen dan teknik dalam dan luar negeri, pagu awalnya Rp236,8 miliar, efisiensi Dirjen Anggaran 25 persen, kami kembalikan lagi pada pagu awal Rp236,8 miliar," sambung Satryo.

 

Dalam kesempatan itu, Satryo juga tak memungkiri bahwa anggaran untuk Sekolah Unggulan Garuda ikut kena terkena efisiensi yang semula Rp2 triliun dipangkas 60 persen.

 

"Karena ini program QuickWin unggulan cepat, maka kami usulkan kembali supaya pagunya tetap pada posisi Rp2 triliun," papar dia.

 

Satryo menambahkan, efisiensi juga menyasar pada Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negara (BOPTN) sebesar Rp6,018 triliun dipangkas sebesar 50 persen. Namun, ia menyatakan tengah mengusulkan agar tidak terefisiensi.

 

"Karena kalau BOPTN ini dipotong separo, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah," ujar Satryo.

 

Satryo melanjutkan, efisiensi juga terdampak pada revitalisasi perguruan tinggi negeri dari pagu awal Rp856,2 miliar dipotong 5 persen. "Kami minta kembali pada pagu semula," paparnya. (jpc/c1)

 

Tags :
Kategori :

Terkait