JAKARTA - Optimalisasi hilirisasi sawit lewat peremajaan kebun sawit milik rakyat pemerintah mendapat dukungan penuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dukungan akan disampaikan pada acara Harlah NU di Istora Senayan, Rabu (5/2).
Dukungan akan disampaikan untuk optimalisasi hilirisasi sawit. Lewat Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU), PBNU berharap dengan memperkuat ekonomi kelapa sawit akan mewujudkan kemandirian ekonomi Indonesia.
Sekretaris Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPP PBNU) Tri Candra Aprianto mengatakan, dukungan diberikan karena 67 persen lahan sawit dimiliki oleh warga nahdliyin.
’’LPPNU sangat konsern terhadap agenda hilirisasi sawit, karena lebih dari 67% lahan sawit mandiri dimiliki oleh warga Nahdliyin. Tentu kami sangat berkepentingan untuk menjadi bagian dalam program pemerintah untuk hilirisasi,” kata Tri dalam acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Memperkuat Ekonomi Kelapa Sawit untuk Kemandirian Ekonomi Indonesia”, di Jakarta, Selasa (04/02).
FGD yang merupakan rangkaian Harlah Ke-102 NU hadir sebagai pemantik Guru Besar IPB Prof. Dr. Ir. Sudarsono, M.Sc., Ketua PBNU K.H. Miftah Faqih, dan Sekjen Apkasindo.
’’Tentu kami sangat berkepentingan untuk menjadi bagian dalam program pemerintah untuk hilirisasi”, kata Sekretaris LPP PBNU Tri Candra Aprianto, dalam acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Memperkuat Ekonomi Kelapa Sawit untuk kemandirian ekonomi Indonesia”, di Jakarta, Selasa (04/02).
Lebih lanjut, Candra yang juga Dewan Pakar Apkasindo menyampaikan bahwa dibutuhkan strategi dan kolaborasi bersama, tidak hanya petani, pengusaha kelapa sawit tapi juga para praktisi dan akademisi.
“Saya kira ini juga momentum, bagi Indonesia apalagi sekarang Indonesia menang di WTO atas gugatan kampanye negative Uni Eropa. Kita harus merespon perjalanan presiden ke luar negeri juga tidak lepas bicara soal Sawit. Oleh karenanya LPPNU bersama petani mandiri yang selama ini menjadi binaan harus mendapatkan benefit terhadap industry kelapa sawit,” paparnya.
Di tempat yang sama, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Edi Martono menyebut industri sawit dapat berkembang jika mendapatkan dukungan kuat dari seluruh stakeholder. Dengan memberikan regulasi yang memudahkan industri sawit, kepastian lahan dan produksi hasil perkembunan berkembang di Indonesia.