Dolar AS Menguat

Kamis 23 Jan 2025 - 22:13 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah melemah menjadi Rp16.283 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (23/1). Angka ini tercatat melemah 4 poin atau 0,02 persen dibandingkan penutupan pada perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.279 per dolar AS.

Pengamat pasar uang sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi penguatan kurs dolar dipengaruhi oleh rencana Presiden AS Donald Trump yang akan mengenakan tarif 10 persen pada impor Tiongkok mulai 1 Februari dan memperingatkan potensi pungutan pada Uni Eropa.

Selain itu, Trump akan menambahkan tarif baru pada ancaman sanksi terhadap Rusia jika negara itu tidak membuat kesepakatan untuk mengakhiri perangnya di Ukraina. Ia juga berjanji untuk mengenakan tarif kepada Uni Eropa sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko.

 

’’Dan mengatakan bahwa pemerintahannya sedang membahas bea masuk sebesar 10 persen terhadap Tiongkok karena fentanil dikirim ke AS dari sana,” jelas Ibrahim dalam keterangannya, Kamis (23/1).

 

Selain itu, Bank sentral Jepang (BoJ) secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada akhir pertemuan yang jatuh pada Jumat (24/1). Analis percaya bahwa data inflasi dan upah terkini telah menggembirakan dan mendukung keputusan bank sentral untuk menaikkan suku bunga.

 

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) optimis bahwa kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Proyeksi ini didasarkan pada berbagai indikator makroekonomi yang menunjukkan tren positif, meski di tengah tantangan global yang masih berlangsung. 

 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 diperkirakan berada pada rentang 4,7 persen hingga 5,5 persen. Angka ini diproyeksikan meningkat lebih lanjut pada 2026 menjadi 4,8 persen hingga 5,6 persen.

 

 

“Proyeksi tersebut didukung oleh inflasi yang diperkirakan tetap terjaga dalam target Bank Indonesia sebesar 2,5 persen ±1 persen. Stabilitas nilai tukar rupiah akan terus dijaga sesuai dengan fundamental ekonomi,” beber Ibrahim.

 

Tags :
Kategori :

Terkait