Penyerapan Gabah Terganggu Bisa Ancam Swasembada Pangan

Minggu 19 Jan 2025 - 11:48 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

BANTUL - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan target swasembada pangan bisa bermasalah apabila Bulog tidak mampu menyerap gabah petani secara maksimal, yaitu dengan ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 perkilogram (kg).

“Yang paling penting hari ini adalah serap gabah sebagai kunci untuk swasembada. Kenapa? Karena serap gabah bermasalah, target swasembada juga akan terancam,” kata Mentan Amran saat mendampingi kunjungan kerja panen raya Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto di Kabupaten Bantul, Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Mentan Amran mengatakan, pembelian gabah sebesar Rp5.500 seperti yang terjadi saat ini di Kabupaten Bantul bisa menyebabkan kerugian besar hingga Rp 25 triliun rupiah karena terdapat selisih sebesar Rp1.000 perkilogram.

“Selisih Rp1.000 itu besar karena rencana target panen kita 25 juta ton. Artinya apa? Petani bisa  kehilangan pendapatan petani hingga Rp25 triliun. Tadi kita dengar langsung dari petani harganya masih Rp5.500. Artinya apa? Kalau selama empat bulan ini panen puncak harganya di bawah HPP, ini bisa berdampak pada kerugian,” katanya.

Selain itu, kata Mentan Amran anggaran sektor pangan yang diberikan negara untuk membantu petani bisa habis dengan sia-sia.

Karena itu, jalan satu-satunya yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan penyerapan secara maksimal.

“Anggaran APBN yang sebesar kurang lebih Rp 145 triliun itu akan sia-sia apabila serapannya Rp5.500. Karenanya peran Bulog sangat strategis, Bulog harus kerja keras untuk menyerap gabah petani karena ini adalah perintah bapak Presiden yang tidak bisa ditawar. Wajib diserap selama gabah ada dan tidak boleh di bawah Rp6.500,” katanya.

Mentan Amran menambahkan sejauh ini pemerintah sudah memberi berbagai bantuan dan fasilitas sarana prasarana produksi yang cukup masif.

Di antaranya adalah kenaikan volume pupuk yang mencapai 9,5 juta ton dan juga bantuan benih serta normalisasi irigasi yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

“Alhamdulillah sekarang ini irigasi selesai, traktor, benih, pengolahan tanah, pupuk juga sudah diberesin. Jadi tinggal serap gabah yang perlu dilakukan,” pungkasnya.(*)

Kategori :