Harga Gabah Naik, Sewa Sawah di Mesuji Tembus Rp20 Juta per Hektare

Ilustrasi petani menanam padi di sawah.--FOTO ANTARA/ARNAS PADDA

MESUJI – Kenaikan harga gabah tahun ini turut berdampak pada biaya sewa lahan pertanian di wilayah Kecamatan Rawajitu Utara, Mesuji.

Di daerah paling ujung Mesuji tersebut, tarif sewa sawah kini melambung hingga Rp20 juta per hektare per tahun.

“Untuk sewa sawah di desa kami sekarang sudah tinggi, satu hektare bisa sampai Rp20 juta per tahun,” ujar Agus, salah satu petani asal Desa Sungai Buaya, Minggu (5/10).

Meski tarif sewa meningkat signifikan, lanjut Agus, para petani tetap berlomba mencari lahan garapan. “Sekarang malah susah cari sewaan, walaupun harganya sudah segitu tetap banyak yang mau,” jelasnya.

Kawasan Rawajitu Utara memang dikenal sebagai sentra padi dengan karakteristik lahan gambut dan air pasang surut yang cenderung payau.

Meski demikian, petani setempat tergolong maju. Berdasarkan keterangan warga, hasil panen di wilayah tersebut bisa mencapai 6–8 ton gabah per hektare.

Saat ini, hampir seluruh petani di Rawajitu Utara telah menyelesaikan masa panen. Harga gabah di tingkat petani pun terpantau tinggi, berkisar antara Rp6.200 hingga Rp6.300 per kilogram.

Kepala Desa Sungai Buaya, Muhammad Ilzam, membenarkan kondisi tersebut. Ia mengatakan, harga gabah yang stabil di atas Rp6.000 masih memberikan keuntungan bagi petani.

“Yang penting harga gabah jangan sampai turun dari Rp6.000 per kilo. Dengan harga segitu, petani masih bisa menikmati hasil panen,” ujarnya.

 

Ilzam menambahkan, sekitar 90 persen warga Desa Sungai Buaya telah selesai panen, sementara sisanya masih dalam tahap akhir. “Sekitar 10 persen lagi yang masih panen sekarang,” imbuhnya.

 

Rasa syukur juga disampaikan petani di desa lain. Kepala Desa Tirtalaga, Sikun, yang juga petani padi, mengaku senang karena harga gabah di Mesuji tahun ini stabil dan menguntungkan.

 

“Alhamdulillah, petani sangat bersyukur. Terima kasih kepada pemerintah yang terus memberi dukungan di sektor pertanian, terutama karena harga gabah bisa bertahan di atas Rp6.000,” ungkap Sikun.

 

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Mesuji atas perhatian terhadap infrastruktur pertanian.

“Khususnya jalan poros yang kini sudah bagus, jadi padi kami bisa langsung diangkut pembeli tanpa harus lewat jalan jelek lagi,” tandasnya.(muk/nca)

 

 

Tag
Share