Inflasi Terkendali, Ekonomi Indonesia Stabil

Minggu 05 Jan 2025 - 21:29 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

Di tingkat global, Indonesia aktif memperluas akses pasar ekspor melalui kerja sama perdagangan seperti CP-TPP dan Indonesia-EU CEPA. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional.

 

’’Pemerintah terus melindungi industri dalam negeri dari praktik impor tidak adil, seperti dumping, dengan penerapan kebijakan safeguards,” ujar Airlangga.

 

Namun, tantangan tetap ada. Lonjakan harga komoditas global, seperti emas dan minyak sawit mentah (CPO), berdampak pada peningkatan biaya produksi domestik.

 

Penguatan dolar AS dan fluktuasi harga minyak global juga memicu kenaikan harga impor bahan baku, memberikan tekanan tambahan pada sektor manufaktur dalam negeri.

 

Pengendalian inflasi sepanjang 2024 tidak lepas dari kerja keras Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN). Faktor eksternal dan domestik, seperti momen hari besar keagamaan, memengaruhi pergerakan inflasi.

 

Inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) pada Desember 2024 tercatat 2,04% (mtm) dan 0,12% (yoy). Pemerintah memastikan harga pangan tetap terkendali melalui program TPIP dan TPID.

 

Komoditas tertentu seperti beras dan bawang putih mengalami kenaikan harga akibat terganggunya pasokan dan kenaikan harga di pasar internasional. Namun, cabai merah dan cabai rawit memberikan kontribusi deflasi.

 

Komponen inti inflasi, yang mencerminkan daya beli masyarakat, tercatat 2,26% (yoy) pada Desember 2024. Faktor utama peningkatan ini adalah naiknya harga emas perhiasan akibat gejolak harga global.

 

Tags :
Kategori :

Terkait