JAKARTA - Malang sekali nasib Manchester United (MU). Walaupun sudah ganti pelatih, mereka belum menemukan solusi atas bobroknya permainan pada musim ini.
Pergantian pelatih dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim pun belum memberikan hasil yang memuaskan.
Terbaru, pada Senin (23/12) mereka baru saja kalah oleh tim "kecil”, Bournemouth, di depan pendukung sendiri di Old Trafford.
Tidak tanggung-tanggung, kekalahannya 0-3!. Total, selama separo musim ini, MU sudah kalah tujuh kali dari 17 laga.
Itu berarti mereka harus kini berada di peringkat ke-13 klasemen. Itu adalah kali pertama bagi MU menghabiskan akhir tahun denga berada di paro bawah klasemen, sejak pra-Premier League.
Tentunya fans Manchester United sangat kecewa atas hasil tersebut.
Mereka mencemooh tim asuhan Ruben Amorim saat peluit akhir berbunyi. Apalagi, manajemen baru saja menerapkan harga tiket baru, menjadi GBP 66 per pertandingan, tanpa konsesi. Mahal, kalahan.
Pada sesi konferensi pers, hujan turun. Langit-langit ruang media Old Trafford bocor. Memaksa seorang jurnalis untuk pindah tempat duduk. Sungguh situasi yang mengenaskan.
Di ruangan itu, Ruben Amorim seperti diadili. Ia dituntut untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi dengan MU saat ini.
Dan apa yang harus ia lakukan untuk memperbaiki situasi tersebut. Di sampingnya, bek Lisandro Martinez duduk dengan tatapan marah.
"Saat ini, semuanya sangat sulit," kata Amorim, dalam konferensi pers yang dikutip BBC Sport. "Di klub seperti Manchester United, kalah 0-3 di kandang itu sungguh berat bagi semua orang," lanjutnya.
"Tentu saja para penggemar sangat kecewa dan lelah. Aku bisa merasakannya di stadion sejak awal pertandingan. Pada tendangan gawang pertama Andre Onana, ia memikirkan apa yang harus dilakukan. Ia mendorong para pemain untuk maju, dan semua orang sangat cemas," tuturnya.
Pelatih yang dibajak dari Sporting Lisbon itu membawa perbedaan signifikan, tentu saja. Dalam waktu singkat, MU kini punya kendali lebih besar dalam pertandingan.
Statistik penguasaan bola mereka tinggi. Ketika menghadapi Bournemouth saja, ball possession mereka mencapai 60 persen.
MU punya lebih banyak tembakan dan tembakan tepat sasaran dibandingkan Bournemouth. Namun, mereka (lagi-lagi) kalah telak.