JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut kini sedang terjadi penguatan dolar Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan istilah strong dollar.
Fluktuasi dolar Amerika terus mendominasi pergerakan nilai tukar global. Hal ini berimbas pada nilai tukar rupiah. Namun, depresiasi rupiah masih tergolong lebih baik dibandingkan banyak mata uang negara lain.
’’Memang seluruh negara mengalami depresiasi, tetapi depresiasi rupiah termasuk yang kecil,” kata Gubernur BI Perry Warijiyo dalam seminar Kafegama di Menara BTN, Jakarta, Sabtu (14/12).
Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah terdepresiasi mencapai Rp16.008 per dolar AS pada update terakhir Jumat (13/12).
Dengan fenomena penguatan dolar Amerika, Bank Indonesia menggunakan sejumlah instrumen moneter agar nilai tukar rupiah tetap terjaga.
Upaya tersebut dilakukan melalui kebijakan triple intervention, yakni domestic non-delivery forward (DNDF), pasar spot, hingga pasar surat berharga negara (SBN).
“BI terus melakukan intervensi-intervensi supaya rupiah stabil,” imbuh Perry.
Menurut Perry, penguatan dolar AS ini terus terjadi setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.
Pemerintah AS juga mengeluarkan surat utang negara yang cukup besar sehingga meningkatkan defisit fiskal hingga 7,7%.
Negara-negara lain harus bersikap lebih disiplin dalam menjalankan kebijakan fiskal agar tidak terkena imbas dari kebijakan AS.
"Masalahnya dengan defisit fiskal yang terlalu besar di Amerika, suka bunga Amerika untuk surat utang pemerintah sangat tinggi. Oleh karena itu seluruh dunia memindahkan portofolio investasinya ke Amerika," pungkas Perry.
Kondisi tersebut kata dia membuat rupiah terdepresiasi. Diketahui pada Jumat pagi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi melemah atau terdepresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Pergerakan negatif rupiah mengikuti mata uang Benua Asia yang mayoritas berada di zona merah.
Data Bloomberg Asian Pacific Currencies menyatakan, rupiah hari ini pukul 09.25 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 15.968 per dolar AS atau turun 23,5 poin atau 0,15% dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Sedangkan, yen Jepang di pasar spot exchange melemah 0,09% hingga mencapai 128 yen per dolar AS, dolar Singapura turun 0,04% hingga mencapai 1,34 dolar Singapura per dolar AS.