"Jadi total kurang lebih 1,4 juta kursi dengan total penerbangan 8.200 penerbangan sama masa peak season," kata Wamildan dalam konferensi pers kesiapan Nataru di Kantor BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (6/12).
Lebih lanjut, Wamildan menjelaskan jutaan kursi yang disediakan ini sejalan dengan penambahan penerbangan Garuda Indonesia Group yang telah disetujui oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Wamildan merinci, penambahan frekuensi penerbangan Garuda Indonesia yang telah disetujui sebanyak 316 penerbangan. Sementara untuk Citilink disetujui 215 penerbangan.
"Jadi hal ini bisa terjadi peningkatan karena untuk Garuda Indonesia sendiri kita mengajukan dan sudah disetujui penambahan frekuensi penerbangan sebanyak 316 flight. Sedangkan Citilink 215 penerbangan, jadi total kita mengajukan sebanyak 526 flight," jelasnya.
Mantan Bos Lion Air Group ini juga mengungkapkan selama momen libur Nataru, Garuda Indonesia Group menyiapkan sebanyak 93 armada pesawat. Angka ini terdiri atas 58 pesawat merupakan armada Garuda Indonesia dan 35 pesawat merupakan armada Citilink.
"Untuk armada sendiri, Garuda Indonesia menyiapkan 58 pesawat terdiri atas 39 Boeing 737-NG, 12 Airbus 330, dan 7 Boeing 777. Sedangkan untuk Citilink disiapkan 35 armada terdiri atas 32 Airbus 320 dan 3 pesawat ATR," ungkap Wamildan.
Selanjutnya, kata Wamildan, Garuda Indonesia memprediksi bahwa puncak arus libur Nataru terjadi pada 21 Desember 2024 dengan puncak arus balik terjadi pada 5 Januari 2025. ’’Adapun beberapa destinasi rute penerbangan favorit menuju Denpasar, Sorong, Kualanamu, Jayapura, Pontianak, Surabaya, Jogja, dan Lombok,’’ katanya.