BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Yayasan Bakrie Amanah dan pihak terkait berencana menggusur atau merelokasi pedagang yang ada di di area Masjid Raya Al-Bakrie. Hal itu terungkap dari hasil rapat penataan pedagang UMKM, Senin (25/11).
Adapun pedagang yang ada di area Masjid Raya Al-Bakrie yang akan dilakukan relokasi di antaranya di Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Sriwijaya, dan Jl. Majapahit. Ini akan dilakukan sebelum masjid tersebut digunakan.
Pj. Sekretaris Provinsi Lampung Fredy mengatakan dari rapat yang dilakukan, disepakati adanya penataan pedagang UMKM di seputaran Masjid Raya Al-Bakrie.
BACA JUGA:Dua Pelaku Money Politics di Tulangbawang Ditangkap
’’Para pedagang ini akan direlokasi ke suatu tempat yang nanti ditentukan bersama Pemerintah Kota Bandarlampung. Yang pasti lokasinya masih di sekitar situ," ujar Fredy, Senin (25/11).
Menurutnya, di area Masjid Raya Al-Bakrie telah disiapkan tempat 40 unit untuk pelaku UMKM berdagang. ’’Tetapi belum kita putuskan pedagangnya siapa yang bisa berdagang di situ. Karena dalam rapat lanjutan bersama paguyuban pedagang UMKM yang ada disekitar situ, akan kita bahas lagi," ucapannya.
Disampaikan Fredy, pihaknya nanti akan meminta paguyuban pedagang sekitar Masjid Raya Al-Bakrie untuk mengatur dan menentukan siapa saja pedagang yang bisa berdagang di area yang telah disampaikan.
"Jadi kita minta nanti paguyuban itu yang akan mengatur. Karena jumlah berapa mereka yang lebih tahu. Kita punya data, tapi data yang valid mereka yang pegang. Data kita saat pembangunan kemarin. Pasti ada pergeseran dan sebagainya," tuturnya.
"InsyaAllah ini berjalan tidak ada unsur yang merugikan pedagang solusi yang lebih baik. Jadi pedagang masih bisa dagang, masjid tetap bisa dibangun sesuai rencana. Para pengunjung tetap menikmati kuliner dan mengunjungi masjid," sambungnya.
Lanjut Fredy, pedagang yang direlokasi merupakan pedagang yang berdagang di sekitar Jl.Jenderal Soedirman, Jl.Sriwijaya, dan Jl.Majapahit. "Batasnya sampai Telkom, kalau di area lapangan Korem sudah tidak masuk area masjid lagi. Jadi yang di tertibkan area nya seperti hurup U saja," terangnya.
Disinggung kapan relokasi dilakukan, Fredy menyebut sesuai dari rencana, pada 28 Februari 2025 mendatang, Masjid Raya Al-Bakrie akan di mulai Sholat Tarawih.
"Direncanakan nanti di 28 Februari 2025 dimulai awal Sholat Tarawih. Itu sudah digunakan dan area sudah klir," ungkapnya.
Lebih lanjut Fredy menyampaikan, selain pedagang, ada beberapa hal yang perlu dibenahi, diantaranya terkait penerangan jalan. Kemudian area parkir juga harus disiapkan dan perlu dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan. (pip/c1/yud)