Dilihat dari asal negaranya, barang impor nonmigas terbesar dipasok oleh negara Tiongkok USD6,43 miliar atau 35,19 persen, Jepang USD1,50 miliar atau 8,22 persen, dan Singapura USD1,09 miliar atau 5,96 persen.
"Impor nonmigas dari ASEAN USD3,40 miliar atau 18,61 persen dan Uni Eropa USD1,07 miliar atau 5,88 persen," pungkasnya.
Amalia memastikan, seluruh nilai impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari–Oktober 2024 mengalami peningkatan terhadap periode yang sama tahun sebelumnya.
"Golongan bahan baku/penolong meningkat tertinggi senilai USD7.210,2 juta (5,40 persen), diikuti barang modal USD1.514,2 juta (4,69 persen) dan barang konsumsi USD888,9 juta (5,08 persen)," ungkapnya. (jpc)
Kategori :