PRINGSEWU — Penjabat (Pj.) Bupati Pringsewu, DR. Marindo Kurniawan, S.T., M.M., menghadiri Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Anggur yang diadakan bersama Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Dr. Liferdi.
Dalam kegiatan ini, Marindo menyatakan komitmennya untuk menjadikan Pringsewu sebagai Kabupaten Anggur pertama di Indonesia.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Pringsewu, Masykur Hasan, Inspektur Kabupaten Pringsewu, Andi Purwanto serta kepala dinas terkait.
Marindo menjelaskan, meskipun Pringsewu memiliki ketersediaan lahan yang luas untuk budidaya anggur, pemanfaatannya saat ini masih belum optimal.
Data dari DPD ASPAI mencatat populasi tanaman anggur di Pringsewu sebanyak 5.309 batang yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Luasan lahan budidaya anggur baru mencapai 6,54 hektare, dengan sebagian besar berada di Kecamatan Ambarawa. Hal ini menunjukkan potensi besar yang masih dapat dikembangkan,” ungkapnya.
Marindo juga menyoroti buah anggur merupakan komoditas subtropis yang semakin populer di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi anggur di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 13.405 ton, namun masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat, sehingga masih bergantung pada impor.
“Ini adalah peluang besar bagi masyarakat kita untuk terlibat dalam budidaya anggur. Budidaya ini tidak memerlukan lahan yang luas, bahkan bisa dilakukan di pekarangan rumah,” jelasnya.
Marindo berharap melalui pembinaan dari Dinas Pertanian Pemkab Pringsewu, minat masyarakat untuk membudidayakan anggur akan semakin meningkat.
Ia optimis dengan perkembangan ini, Pringsewu bisa dikenal sebagai Pekon Anggur dan menjadi daya tarik wisata di Bumi Jejama Secancanan.
“Dukungan dari pemerintah pusat, provinsi, dan semua stakeholder sangat dibutuhkan agar cita-cita ini dapat terwujud,” tutup Marindo.