PRESTASI yang diraih C. Putri Saidah, siswi SMAN 2 Bandarlampung, ini cukup membanggakan. Ya, Putri yang merupakan atlet anggar meraih medali perunggu pada ajang West Java International Fencing Championship 2023. Ajang internasional ini berlangsung di Bandung, Jawa Barat, 13-16 November 2023.
Putri hadir dan mengikuti perlombaan ini mewakili Provinsi Lampung. Bagi Putri, bukan pencapaian yang mudah dapat mengukir prestasi dalam ajang internasional ini. Sebelumnya Putri telah banyak mengikuti berbagai ajang perlombaan, terutama di tingkat daerah. Kekalahan demi kekalahan yang dialami sebelumnya menjadi pembelajaran yang dijadikan sebagai pemecut semangat. Pada akhirnya, Putri dapat merasakan kebanggaan dan bahagia yang luar biasa setelah tampil dalam deretan juara pada ajang internasional tersebut.
Putri mengungkapkan, kemenangan ini merupakan hasil dari jerih payahnya karena selalu serius dalam latihan. “Deg-degan pas bertanding. Perjuangan setelah menanti tiga tahun lamanya,” katanya.
Putri mengaku selalu disiplin dalam berlatih setiap harinya. Putri memulai latihan setelah salat subuh. Itu karena dirinya sadar bahwa siang hingga sore hari waktunya harus digunakan untuk sekolah. Putri makin rutin menjalani pelatihannya dalam beberapa bulan menjelang dimulainya perlombaan. “Beberapa bulan latihan terus, subuh mulai latihan pukul 04.40 WIB,” akunya.
Putri sendiri merasa sangat senang dan bangga dengan apa yang diraihnya ini. Itu tak terlepas dari kepercayaan diri yang ia bangun dalam mengikuti ajang perlombaan internasional ini. “Seneng banget. Pertama, karena nggak ada yang nggak mungkin. Kedua, karena selalu Latihan. Jadinya ya seharusnya bisa,” katanya.
Usut punya usut, kelihaian Putri dalam olahraga anggar merupakan warisan dari ibu kandungnya. Ibarat pepatah, Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya. Ya, dialah drg Saidatina, M.M. Sosok ibu yang turut memberikan pelatihan yang merupakan mantan atlet anggar di Provinsi Lampung.
Saidatina mengatakan bahwa putrinya berangkat mengikuti perlombaan melalui klub anggar yang dibentuknya. Yakni Floret Degen Club (FDC) yang dibentuknya bersama beberapa rekannya pada 2021.
Alasan dirinya mendirikan klub tersebut berangkat dari keresahannya yang menilai olahraga anggar di Lampung yang meredup. Bahkan nyaris mati karena tidak lagi terdengar, baik kegiatannya maupun partisipasinya dalam berbagai ajang perlombaan. “Saya tuh sedih. Dalam beberapa tahun terakhir kok nggak pernah saya dengar Lampung ngirim atlet anggar,” kata Saidatina.
Padahal pada zaman dirinya menjadi atlet, Saidatina mengaku dirinya dan rekan-rekannya kerap menorehkan prestasi untuk Provinsi Lampung. Dari situlah tekadnya muncul untuk mendirikan klub pelatihan anggar yang resmi berbadan hukum. Itu terbukti saat anak didiknya dari FDC yang tampil sebagai juara saat mengikuti ajang perlombaan.
Meski begitu, Saidatina mengaku masih prihatin melihat antusias yang sangat kurang baik di kalangan pemerintah maupun organisasi lain. ’’Beberapa kali mengikuti ajang perlombaan, FDC menggunakan biaya sendiri untuk pengeluarannya. Pernah sampe ibu-ibunya anak-anak ini patungan buat berangkat lomba ke Jawa,” lirihnya.
Karena itu, Saidatina berharap agar pemerintah dan masyarakat luas dapat kembali melirik cabang olahraga anggar yang mulai bersinar kembali di Provinsi Lampung.
Terkait prestasi yang diraih Putri, Saidatina menyatakan sebagai seorang ibu dirinya tak pernah membatasi atau memaksa anaknya untuk menekuni bidang-bidang tertentu, termasuk anggar. “Saya itu mendukung apa yang dia (Putri, Red) pilih untuk dipelajari. Meskipun saya mantan atlet anggar, tidak berarti Putri juga harus jadi atlet anggar,” jelasnya.
Namun, kata Saidatina, ada satu momen yang kemudian membuat dirinya yakin untuk menjadikan Putri menjadi seorang atlet. Di mana, dirinya mendengar permintaan anaknya untuk menjadi atlet anggar ketika menonton pertandingan di Jakarta. “Bunda, saya pengen anggar,” ucapnya menirukan perkataan Putri kepadanya.
Saidatina mengakui bahwa anggar bukanlah satu-satunya kegiatan yang diikuti oleh Putri. ’’Putri merupakan siswi yang berprestasi di sekolah dan beberapa kegiatan ekstra lainnya diikutinya. Seperti paduan suara, piano, hingga keahlian berbahasa Inggris. Sederet prestasi Putri lainnya yakni 1st Commendation of International Grand Music Festival Competition 2021; Diamond Award Indonesia Piano Festival 2023; dan Juara 1 English Debate Teknokrat Competition 2023 saat mewakili sekolahnya. Sejak kecil memang sudah dilatih anak saya ini. Saya bersyukurnya, dia (Putri, Red) menjalani semuanya dengan senang dan tanpa beban,” jelasnya.
Kegiatan ekstra di luar sekolah, kata Saidatina, tetap dijalani Putri tanpa mengganggu pendidikan utamanya di sekolah. “Saya tuh cuman nunjukkin aja ke Putri, mau yang ini nggak, mau latihan itu nggak,” ucapnya.
Jika Putri menginginkannya, kata Saidatina, selaku ibu akan mendukung dan mengarahkannya. ’’Sebaliknya jika Putri tidak menginginkannya, saya tidak akan memaksanya. Saya berharap apa yang saya terapkan ini dapat juga dilakukan oleh orang tua lainnya. Bahwa setiap anak memiliki bakat dan kebiasaan tersendiri yang berbeda dengan anak lainnya. Cukup orang tua yang pandai-pandai dan mengarahkan anak untuk menemukan kegiatan positif yang diinginkannya,’’ ungkapnya
Di akhir perbincangan, Saidatina mengutarakan satu rahasia yang ia sendiri baru ketahui dari anaknya tersebut. “Jadi rupanya anak saya ini rajin baca Alquran, setiap hari setidaknya 1 juz,” jelasnya.
Satu lagi ungkapan dari Putri yang kemudian membuatnya merasa bangga menjadi orang tua. Itu diungkapkan Putri tepat setelah mendapat hadiah perunggu di ajang internasional tersebut. “Putri bilang ke saya, Bun ternyata kalo niatnya baik buat nyenengin orang cita-cita kita juga dimudahkan ya sama Allah,” katanya.
Saidatina mengatakan, itu lantaran Putri berniat untuk mempersembahkan juara kepada neneknya di rumah. Alhasil, perunggu tersebut menjadi kado terindah untuk neneknya. (rif/ful)
Kategori :