Hutama Karya berkomitmen memastikan bahwa pembangunan JTTS akan berkelanjutan sehingga diharapkan backbone (jalur utama) segera dapat tersambung sepenuhnya menyesuaikan dengan arahan dan rencana pemerintah, melengkapi tahap pengembangan jalan tol yang dibagi ke dalam beberapa fase.
Pada Tahap Kedua, pembangunan fokus pada penyambungan ruas Palembang – Jambi - Dumai, dilanjutkan dengan Tahap III yang diharapkan Lampung - Aceh terhubung sepenuhnya, serta Tahap IV yang menghubungkan wilayah Feeder.
Adjib menyampaikan selain pembangunan fisik, Hutama Karya juga memastikan setiap ruas JTTS beroperasi dengan baik dan memberikan layanan yang optimal kepada pengguna.
Hutama Karya telah mengoperasikan ±846 km ruas jalan tol. Sejak pertama kali dioperasikan dari tahun 2017, JTTS telah dilintasi lebih dari 1 juta kendaraan per harinya atau total akumulasi sudah mencapai ratusan juta kendaraan.
Pertumbuhan ini terus meningkat seiring bertambahnya ruas tol yang dioperasikan dan perluasan jaringan tol di Sumatera.
Adapun mayoritas pengguna JTTS terdiri dari kendaraan pribadi, bus angkutan penumpang antar provinsi hingga kendaraan logistik.
Diwawancarai secara terpisah, Kepala Asperindo Sumsel Haris Jumadi menjelaskan kehadiran JTTS yang banyak membawa keuntungan bagi industri logistik baik dari segi kecepatan maupun pengamanannya.
Melalui JTTS, Hutama Karya membantu mengubah wajah Sumatera menjadi wilayah yang lebih terhubung, dengan akses yang lebih cepat dan mudah. Ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.(rls/mel/nca)