JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil menggenjot pembangunan jalan tol selama dua periode menjabat sebagai kepala negara.
Pemerintahan selanjutnya yang akan dipimpin Prabowo Subianto pun memiliki PR yang harus dikerjakan.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) setidaknya mencatat sudah 2.893,02 km panjang ruas jalan tol yang membentang di Indonesia sejak 1978 hingga Juni 2024.
Data BPJT ini menunjukkan sekitar 72,7 persen tol di RI dibangun selama dua periode pemerintahan Jokowi.
BACA JUGA:Koalisi Rakyat, 5 Parpol Nonparlemen Dukung Ardjuno
Anggota BPJT Unsur Masyarakat Tulus Abadi mengatakan, infrastruktur termasuk jalan tol yang baik merupakan investasi strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Namun katanya, karakter infrastruktur tidak serta merta langsung menciptakan keuntungan dan dampak ekonomi karena memerlukan transisi.
Pemerintahan Prabowo pun diharapkan dapat memicu dampak ekonomi selain meneruskan kesuksesan Jokowi di bidang infrastruktur, khususnya jalan tol.
“Penting untuk dilakukan pemerintahan berikutnya adalah menjaga kesinambungan, keberlangsungan, keberlanjutan jalan tol itu sendiri khususnya dari sisi ekonomi,” kata Tulus pada Selasa (17/9).
BACA JUGA:Massal, 50 Persen Lebih Anggota DPRD Gadaikan SK
Dia menyampaikan, pemerintah selanjutnya harus menyiapkan berbagai strategi agar pergerakan masyarakat di seluruh ruas jalan tol meningkat.
Harapannya, traffic masyarakat yang tinggi akan meningkatkan ekonomi di daerah setempat.
Menurut Tulus, beragam hal lainnya juga penting untuk diperhatikan oleh pemerintah daerah maupun sektor swasta, yang dapat memberikan dukungan seperti menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru serta memaksimalkan destinasi wisata sehingga daerah setempat ramai-ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah.
“Oleh karena itu harus ada pemantiknya,” tutur Tulus.
BACA JUGA:Pj. Gubernur Respons Serius Ancaman Gempa Megathrust