JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi inflasi tahunan sebesar 2,12 persen pada Agustus 2024.
Sedangkan secara bulanan, terjadi deflasi 0,03 persen dan secara year to date atau tahun kalender terjadi inflasi sebesar 0,87 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, tingkat inflasi tahunan pada Agustus 2024 adalah sebesar 2,12 persen atau terjadi penurunan tingkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 103,86 pada Agustus 2023 menjadi 106,06 pada Agustus 2024.
Inflasi tahunan Agustus 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada 2023.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, Pudji menjelaskan inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan minuman dan tembakau yaitu sebesar 3,39 persen dan memberikan andil sebesar 0,96 persen terhadap inflasi umum.
Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini antara lain beras dan sigaret kretek mesin yang masing-masing memberikan andil 0,43 persen dan 0,12 persen.
Sedangkan komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup besar adalah cabai rawit, kopi bubuk, dan gula pasir.
"Komoditas lain di luar kelompok makanan minuman dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan antara lain adalah emas perhiasan dan bensin, masing-masing sebesar 0,3 persen dan 0,06 persen,” tuturnya.
Catatan BPS menunjukkan komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,02 persen, komponen ini memberikan andil terbesar dengan andil inflasi sebesar 1,3 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Agustus 2024 diantaranya adalah emas perhiasan, gula pasir, kopi, nasi dengan lauk, dan biaya sewa rumah, dan minyak goreng.
Berikutnya, komponen harga diatur pemerintah mengalam inflasi tahunan 1,68 persen. Komponen ini memberikan andil 0,33 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin, sigaret kretek tangan, dan sigaret putih mesin.
Sedangkan komponen harga bergejolak yang mengalami inflasi 3,04 persen dengan andil 0,49 persen. Komoditas yang memberikan andil besar pada inflasi adalah beras, cabai rawit dan kentang.(Investor.id)