"Apabila ditangani sendiri, pertumbuhan ini tidak akan berkelanjutan. Diperlukan sinergi antara BI dan industri untuk memperkuat infrastruktur dalam menghadapi lonjakan transaksi digital," tuturnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, Bank Indonesia juga terus berinovasi dalam memperbarui sistem pembayaran yang ada.
Inovasi ini diharapkan dapat mengelola perputaran keuangan secara optimal, serta memitigasi risiko-risiko yang mungkin muncul dalam sistem pembayaran digital.
"Inovasi yang cepat ini harus ditanggapi dengan tepat untuk memastikan aliran uang dapat dikelola dengan baik dan risikonya dapat diminimalisasi," tuturnya.
BACA JUGA:Tahun Ini, 9 WBTbI Provinsi Lampung Direkomendasikan
Selain itu, Bank Indonesia terus memperluas penggunaan kode quick response (QR) di berbagai negara, termasuk kerja sama dengan negara-negara tetangga.
Langkah ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat Indonesia dalam melakukan transaksi ekonomi hingga ke tingkat internasional.(Beritasatu/pip)