Anggota Polres Pringsewu Lampung Turun Tangan dalam Penanggulangan DBD
BERANTAS DBD: Anggota polres, Dinas Kesehatan, dan aparat pekon terlibat dalam penanganan dan pencegahan DBD dengan melaksanakan fogging.-FOTO IST -
PRINGSEWU – Dalam upaya menangani demam berdarah dengue (DBD), anggota Polres Pringsewu turun tangan dengan mengintensifkan kegiatan fogging (pengasapan). Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan aparat pekon dilakukan untuk melaksanakan fogging di berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Gadingrejo dan Dusun 1 Pekon Wates pada Senin (29/4).
Selain fogging, petugas juga memberikan penyuluhan tentang kesehatan dan kebersihan lingkungan serta membagikan bubuk abate untuk mencegah perkembangan nyamuk di genangan air.
Tindakan ini merupakan bagian dari upaya Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mencegah penyebaran DBD yang semakin meningkat di wilayah Lampung, terutama di Kabupaten Pringsewu,” ungkap Kapolres Pringsewu, AKBP Benny Prasetya, melalui Kasat Binmas AKP Mardiyono.
BACA JUGA:Sedang Jaga Warung, Remaja di Gununglabuhan Waykanan Ini Alami Pelecahan Seksual
Meskipun fogging bukanlah solusi utama dalam memberantas DBD karena hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan larva atau telurnya, namun upaya ini tetap dilakukan secara intensif di seluruh wilayah Kabupaten Pringsewu dengan melibatkan jajaran Polsek, Kecamatan, dan Puskesmas.
Kepala Puskesmas Wates, Sobirin, mengimbau kepada warga untuk mendukung upaya pengasapan dengan menerapkan prinsip 3M plus, yaitu Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, dan Mendaur ulang barang yang berpotensi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
BACA JUGA:Sering Viral, Menkeu Minta Ditjen Bea Cukai Aktif Jelaskan Kepabeanan
Sebelumnya, Pj. Bupati Pringsewu Dr. Marindo Kurniawan ikut serta dalam kegiatan gotong royong masyarakat, Minggu (17/3). Giat ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di Pekon Mataram, Kecamatan Gadingrejo.
Marindo mengatakan, mengingat penyebaran DBD yang mengkhawatirkan dalam beberapa bulan terakhir, maka pemkab mengeluarkan surat edaran untuk masyarakat dan aparatur pekon agar melakukan bersih-bersih lingkungan sebagai upaya pencegahan DBD.
“Kami bersama Pak Sekda dan dinas terkait memantau langsung pelaksanaan gotongroyong, gerakan antisipasi DBD,” ujarnya.
“Jadi, masyarakat bersama aparatur pekon melaksanakan surat edaran untuk membersihkan lingkungan sekitar beserta genangan air yang menjadi faktor potensi penyebaran penyakit DBD,” tambahnya.
Dalam agenda tersebut, terlihat masyarakat membersihkan lingkungan tempat tinggal juga adanya foging dari dinas kesehatan.
“Kemudian kami juga melaksanakan foging untuk memastikan nyamuk DBD dewasa mati. Mudah-mudahan gerakan ini bisa membantu masyarakat dalam mencegah penyakit DBD,” latanya.
Marindo juga memaparkan, sejak awal tahun lalu setidaknya sudah ada 297 warga yang terjangkit DBD dan sudah sembuh. Namun, dua kasus yang menyebabkan warga terjangkit DBD meninggal dunia.