Mendag: Ekspor Pangan Petunjuk Optimalisasi Swasembada
RAKOR: Menteri Perdagangan, Budi Santoso (tengah) saat mengikuti rakor Swasembada Pangan yang digelar di Mahan Agung, Bandarlampung, Sabtu (28/12).-FOTO DOK KEMENDAG -
BANDARLAMPUNG –Menteri Perdagangan Budi Santoso, atau Mendag Busan, menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Sabtu (28/12) di Bandarlampung.
Rapat pada akhir pekan ini membahas sinergi pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mempersiapkan target swasembada pangan pada tahun 2027 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam rakor tersebut, Mendag Busan optimistis Indonesia bisa melaksanakan swasembada pangan.
Ia pun menyoroti sejumlah komoditas pangan yang telah ekspor dengan tren yang cukup baik dalam lima tahun terakhir (2019–2023).
Tren ekspor yang baik ini bisa menjadi pertanda bahwa Indonesia mampu menjalankan swasembada pangan bila eksekusinya profesional.
“Kita lihat bahwa tidak semua produk pangan itu kita impor. Banyak juga yang kita ekspor. Contohnya, beras khusus seperti pandan wangi (beras beraroma). Kemudian, gula juga kita ekspor. Kita impor gula untuk diproduksi (diolah) di Indonesia, kemudian (ada yang) diekspor. Telur ayam dan daging ayam ras juga kita ekspor dengan tren yang cukup tinggi. Artinya, kita optimistis swasembada pangan bisa dilakukan sepanjang dilakukan secara profesional,”papar Mendag Busan dalam rakor tersebut.
Ekspor beras Indonesia ke dunia menunjukkan tren kenaikan pada2019–2023, yaitu 16,09 persen. Sementara itu, tren ekspor gula naik 1,80 persen.
Kemudian, ekspor telur ayam menunjukkan tren kenaikan sebesar 93,96 persen serta tren ekspor daging ayam ras naik 33,79 persen.
Di samping itu, Mendag Busan juga mengatakan, Indonesia memiliki produk-produk pertanian dan olahannya yang berkinerja ekspor luar biasa. Salah satunya adalah minyak sawit mentah (CPO).
Pada Januari–Oktober 2024, nilai ekspor CPO dan produk turunannya tercatat sebesar USD 22,92 miliar dengan volume ekspor 32,68 juta ton.
“Kebutuhan dalam negeri sudah tercukupi, kemudian sisanya diekspor. Artinya, sebuah contoh bahwa komoditas pertanian kita punya potensi ekspor sepanjang dikelola dengan baik,”ujar Mendag Busan.
Pada periode yang sama, Indonesia telah mengekspor sejumlah bahan pangan dengan volume yang cukup baik.
Beberapa komoditas pangan yang telah diekspor pada periode tersebut, antara lain, gula sebanyak 608,56 ribu ton, ikan 509,91 ribu ton, jagung 56,73 ribu ton, bawang merah 13,60 ribu ton, dan susu 10,05 ribu ton.(*)