Targetkan Pengurangan Kemiskinan 0% hingga 2026
Menko Perekonomian Airlangga Hartaro-FOTO KEMENKO PEREKONOMIAN-
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menargetkan kemiskinan berkurang hingga 0 persen.
Selain itu, pemerintah juga berambisi ekonomi tumbuh sebesar 7 hingga 8 persen pada tahun 2026.
"Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, fokus kami adalah menekan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Menko Airlangga Hartarto kepada wartawan di Jakarta.
Menko Airlangga menjelaskan gejolak perekonomian dan tantangan global yang ada, pemerintah perlu senantiasa menjaga daya beli nasional dan mendorong ekonomi tumbuh. Oleh karena itu, pengembangan investasi baru di dalam negeri menjadi hal yang sangat penting.
Mantan Ketum Golkar ini mengungkapkan tantangan terbesar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7-8 persen yakni meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang pada akhirnya bisa mengurangi angka kemiskinan.
"Target Presiden adalah mengurangi kemiskinan hingga mendekati 0 persen. Kami menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 7 hingga 8 persen dalam dua tahun ke depan. Pemerintah juga akan terus melanjutkan program hilirisasi," jelasnya.
Untuk mencapai target itu, Airlangga menyatakan pemerintah saat ini akan fokus pada peningkatan devisa dari ekspor, yang sedang dalam tahap pengkajian lebih lanjut.
Selain itu, sektor mineral, perkebunan, dan pengembangan pariwisata juga akan diprioritaskan oleh pemerintah dalam menggenjot pendapatan negara.
"Kita sangat membutuhkan devisa untuk masa depan, dan itu hanya bisa dicapai jika kita berhasil menghasilkan devisa. Salah satu cara yang cepat adalah dengan mengembangkan sektor pariwisata," tuturnya.
Pemerintah berencana memperbaiki infrastruktur untuk mendukung sektor pariwisata, dengan menambah jumlah jembatan udara, atau akses penerbangan langsung menuju destinasi wisata.
Destinasi wisata Indonesia kata Airlangga sangat potensial, tetapi dibutuhkan dukungan transportasi udara untuk menarik lebih banyak wisatawan.
Ia memberikan contoh, seperti destinasi wisata di Tanjung Kelayang, Bangka Belitung, yang akan segera dibuka. Selain itu, destinasi wisata di Mandalika dan Labuan Bajo juga akan dibuka setelah proses pemulihan pasca-bencana selesai.
"Pesawat-pesawat regional akan diarahkan untuk masuk ke destinasi wisata tersebut. Dengan begitu, sektor pariwisata akan berkembang, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pertumbuhan UMKM, khususnya di sektor makanan dan minuman," ungkapnya.(*)