NU Desak Kapolda Usut Kematian Kadernya
DESAK: Ratusan Kader Fatayat NU Lampung Gelar Aksi Damai, Desak Polisi Ungkap Kasus Kematian Riyas Nuraini.-foto saskia/rlmg-
BANDARLAMPUNG - Ratusan kader wanita Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Lampung menggelar aksi damai di Gedung Serbaguna (GSG) Mapolda Lampung, Rabu (4/12) siang.
Ketua Fatayat NU Provinsi Lampung Winda Wati mengatakan aksi ini dikemas dalam acara zikir dan doa bersama yang bertujuan mendesak pihak kepolisian segera mengungkap pelaku dan motif di balik kematian salah satu anggotanya, Riyas Nuraini, yang ditemukan tewas pada Juli 2024 lalu.
Riyas Nuraini (33), yang sebelumnya dilaporkan hilang, ditemukan pada pertengahan Juli 2024 di sebuah kebun jagung di Desa Rajabasa Lama, Kabupaten Lampung Timur.
’’Jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam sebuah karung, setelah sempat dinyatakan hilang selama dua hari oleh pihak keluarga. Tetapi sampai saat ini, pelakunya belum tertangkap,” ungkap Winda, Rabu (4/12).
Menurutnya, karena pelaku hingga kini belum tertangkap, pihaknya terus mendorong agar polisi menjaga semangat dan momentum dalam menangani kasus ini.
BACA JUGA:Dua Paslon di Daerah Ini Tolak Hasil Penghitungan Suara Pilkada
’’Kami mendesak kepolisian terus melakukan komunikasi aktif dan menjaga agar semangat penyidikan ini tidak kendur. Kami terus mendukung dan memberikan bantuan, termasuk pencarian informasi sekecil apa pun yang bisa membantu proses penyelidikan,” katanya.
Winda melanjutkan aksi damai ini juga sebagai bentuk solidaritas dan dukungan moral kepada pihak kepolisian yang masih bekerja keras mengungkap kasus ini.
’’Di mata rekan-rekannya, Riyas Nuraini dikenal sebagai sosok yang periang dan aktif dalam berbagai kegiatan Fatayat NU di Kabupaten Lampung Timur. Kehilangan Riyas meninggalkan kesedihan mendalam di kalangan keluarga besar Fatayat NU,” ucapnya.
Winda menambahkan kasus ini menjadi perhatian serius, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga masyarakat Lampung yang mengharapkan keadilan bagi almarhumah Riyas Nuraini.
BACA JUGA:Asuransi Umum Raup Total Premi Rp79,6 T
’’Kami Fatayat NU Provinsi Lampung akan terus mendampingi keluarga dan berusaha memastikan agar kasus ini diselesaikan dengan baik oleh pihak kepolisian,” harapnya.
Sementara itu, Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pahala Simanjuntak mengungkapkan bahwa proses penyelidikan kasus ini terus berjalan.
’’Kami sudah memeriksa 62 saksi dan melakukan pendalaman bukti-bukti yang ada di lokasi kejadian. Bahkan, sampel yang ditemukan di TKP sudah dibawa ke laboratorium forensik untuk diuji DNA-nya,” beber dia.