Asuransi Umum Raup Total Premi Rp79,6 T

ILUSTRASI: Asuransi jiwa di luar sana menjadi hal yang lumrah dimiliki masyarakat.-FOTO INSURANCE BUSINESS AMERICA -
JAKARTA - Industri asuransi umum tumbuh double digit. Ditopang bisnis asuransi properti, kendaraan, dan kreditMeski demikian, terdapat lima lini usaha dengan perolehan premi yang terkontraksi.
Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) bidang Statistik dan Riset Trinita Situmeang menuturkan, pertumbuhan premi industri asuransi umum mencapai 14,5 persen year-on-year (YoY) senilai Rp79,6 triliun pada trwulan III 2024.
Lebih rinci, asuransi properti meraup premi sebesar Rp23,48 triliun dengan porsi 29,3 persen terhadap total pendapatan premi industri. Untuk asuransi kendaraan memperoleh premi Rp14,69 triliun atau sebanyak 18,6 persen dari total premi.
"Sementara asuransi kredit membukukan premi sebesar Rp12,26 triliun dengan porsi 15,6 persen terhadap total premi," ucap Trinita di kantornya, Selasa (3/12).
BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Komitmen Jaga Iklim Bisnis
Sementara itu, pembayaran klaim asuransi industri umum mencapai Rp33,38 triliun. Meningkat 18,5 persen dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya Rp28,18 triliun.
Penyumbang klaim terbesar berasal dari asuransi kredit dengan nilai Rp10,49 triliun atau meningkat 44,2 persen. Meski demikian, AAUI menyampaikan lima usaha asuransi yang terkontraksi perolehan preminya.
"Di antaranya adalah asuransi rekayasa, asuransi liability, asuransi kecelakaan diri, suretyship, dan energy off shore," beber Trinita.
Asuransi harta benda dan asuransi kendaraan bermotor, lanjut dia, mendominasi pangsa pasar yang menjadi penyumbang utama dari perolehan premi keseluruhan. Kedua lini usaha ini membukukan premi dengan proporsi 47,9 persen dari semua lini usaha. Kemudian disusul, asuransi kredit dan asuransi kesehatan dengan proposi masing-masing 15,6 persen dan 8,8 persen. (jpc)