Lapis Legit, Sejarah dan Tradisi Kue Berlapis Indonesia
Setiap lapisan lapis legit bercerita tentang tradisi dan cinta dalam setiap momen spesial-mondy_cake-
RADARLAMPUNG - Lapis legit adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang terkenal dengan tekstur lembut dan rasa manis yang kaya.
Kue ini biasanya terdiri dari lapisan-lapisan tipis yang disusun rapi, memberikan tampilan yang menarik dan menggugah selera. Sejarah lapis legit berakar dari pengaruh budaya kolonial, terutama Belanda, yang membawa resep kue ini ke Indonesia. Dalam bahasa Belanda, "lapis" berarti lapisan, sedangkan "legit" berarti enak atau lezat.
Asal-usul lapis legit dapat ditelusuri kembali ke abad ke-19, saat penjajahan Belanda di Indonesia. Kue ini awalnya dibuat untuk merayakan momen-momen spesial, seperti hari raya dan perayaan keluarga.
Resepnya menggabungkan bahan-bahan lokal dengan teknik pembuatan yang terinspirasi dari resep kue Eropa.
BACA JUGA:Juventus Tahan Imbang Inter Milan 4-4, Dua Gol Pemain Muda Selamatkan Bianconeri
Bahan utama yang digunakan biasanya terdiri dari telur, gula, tepung terigu, dan mentega, dengan tambahan rempah-rempah seperti kayu manis atau cengkeh untuk memberikan aroma yang khas.
Tradisi pembuatan lapis legit biasanya melibatkan anggota keluarga, di mana setiap lapisan kue diolah dengan teliti. Proses membuat lapis legit memerlukan kesabaran dan ketelitian.
Sebab, setiap lapisan harus dipanggang secara terpisah sebelum lapisan berikutnya ditambahkan. Teknik ini menciptakan tekstur yang lembut dan rasa yang unik, menjadikan lapis legit sebagai salah satu kue favorit di berbagai acara.
BACA JUGA:Kuliner Musiman, Menikmati Makanan Khas Saat Perayaan
Di Indonesia, lapis legit sering disajikan pada momen-momen penting seperti Idul Fitri, Natal, dan pernikahan. Kue ini tidak hanya dianggap sebagai hidangan penutup, tetapi juga simbol kehangatan dan kebersamaan dalam setiap perayaan. Selain itu, lapis legit juga menjadi pilihan yang tepat sebagai oleh-oleh khas ketika berkunjung ke daerah-daerah tertentu, terutama Jakarta dan Bandung.
Dalam beberapa tahun terakhir, lapis legit telah mengalami inovasi dalam hal rasa dan bentuk. Para pembuat kue mulai bereksperimen dengan varian rasa seperti plam, cokelat, pandan, dan keju, menjadikannya lebih menarik bagi generasi muda. Meskipun demikian, lapis legit tetap mempertahankan nilai tradisionalnya, dengan banyak resep turun-temurun yang masih dipraktikkan hingga kini.
Dengan perpaduan antara sejarah, tradisi, dan inovasi, lapis legit tetap menjadi salah satu warisan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan. Kue ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga representasi dari budaya dan keragaman yang ada di Indonesia. (*)