RAHMAT MIRZANI

Irreplaceable

-Ilustrasi Freepik-

Deg, seolah detak jantung Nana berhenti seketika. Nana tidak sanggup menerima kenyataan yang begitu pahit secepat ini.

 

Ervan :Kamu harus kuat, kita semua harus kuat ya.

 

Notifikasi itu seolah menghancurkan dunia Nana. Bagaimana mungkin seorang pengendara yang ada di mimpinya itu benar-benar Ervan yang seolah memberi sinyal untuk benar-benar meninggalkan Nana.

 

Nana :Kenapa harus kuat Kak? Kita nggak akan angkut barang yang beratnya 50 kg kan?

 

Nana berpura-pura menjadikan chat itu sebagai lelucon, tapi nihil. Pesan selanjutnya benar-benar mematahkan semangat Nana untuk melanjutkan hidupnya. Semesta sangat jahat kepadanya. Dia benci fakta ini.

 

Ervan : Ervan sudah nggak ada, Dek. Dia sudah tenang.

 

Hening, dunia Nana seolah berhenti setelah membaca chat itu. Bahkan, dia tidak tahu harus bertindak bagaimana? Haruskah menangis atau berpura-pura percaya? Bagaimana kalau itu benar terjadi?

 

"Bodoh, dasar Kakak bodoh! Kenapa dia bisa berkata kalau Ervan sudah tak ada?" Kakak macam apa dia? Nana terus mengumpat seperti orang gila, dia masih saja belum bisa

Tag
Share