RAHMAT MIRZANI

Di Lampung, PIN Polio Sasar 1,2 Juta Anak sasar 1,2 Juta Anak Usia 0-7 Tahun

DIWAWANCARA: Kepala Diskes Lampung Edwin Rusli didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat Lusi Damayanti.- FOTO PRIMA/RADAR LAMPUNG -

Dirjen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rondonuwu mengatakan pihaknya langsung melaksanakan investigasi setelah mendapati anak yang lumpuh layu dan positif polio. 

Sasarannya adalah anak sehat yang berada di sekitar pasien. ”Kami periksa laboratorium. Dari sampel 30 anak, sembilan positif virus (polio),” ujarnya.

Meski demikian, kata dia, sembilan anak itu tidak bergejala. Kondisi ini, lanjut Maxi, menandakan bahwa virus polio sudah bersirkulasi. 

“Jenis virus polionya sama, yakni tipe 2. Namun, karena tidak mempunyai gejala, maka tidak dikatakan kasus polio,” ucapnya.

Pada 15 Januari lalu, Sub PIN Polio pertama dimulai selama sepekan. Vaksin polio yang digunakan adalah novel oral polio vaccine type 2 (nOPV2). Program ini menyasar 8,4 juta anak usia 0-7 tahun. 

Namun pada akhir Sub PIN polio pertama, hanya 97 persen yang mendapat vaksin tersebut. Kemudian, Kemenkes memperpanjang program ini sepekan lagi. Setiap dinas kesehatan diminta menyisir siapa saja yang belum mendapat vaksin.

Program Sub PIN Polio ini merupakan rekomendasi dari Komite Imunisasi Nasional. Setelah Sub PIN pertama, Sub PIN kedua dilaksanakan pada 19 Februari mendatang. 

Temuan kasus polio ini merupakan salah satu dampak dari imunisasi yang kendur. Maxi mengakui, pada 2020–2021 atau saat pandemi Covid-19, cakupan vaksin polio melalui oral (OPV) memang rendah. ”Yang vaksin suntik atau IPV ini setiap tahun juga rendah,” ujarnya. Untuk itu, dia meminta agar vaksinasi rutin diberikan kepada anak sesuai dengan tahapan usianya.

Dengan pelaksanaan PIN Polio ini, diharapkan seluruh anak di Provinsi Lampung dapat terlindungi dari penyakit Polio. (pip/c1/abd) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan